Jakarta (ANTARA News) - Penyedia layanan penerbangan murah PT Citilink Indonesia menyatakan sudah enggan ikut perang harga demi menarik pelanggan dan fokus berupaya meningkatkan nilai tambah bagi pelanggan.

"Citilink saat ini benar-benar fokus pada upaya untuk meningkatkan nilai tambah yang diperoleh pelanggan ketimbang bermain perang harga dengan banting-bantingan diskon," kata Direktur Komersial Citilink Hans Nugroho di sela peluncuran kerja sama pembayaran tiket dengan PT Modern Sevel Indonesia lewat jaringan 7-Eleven di Jakarta, Selasa.

Upaya peningkatan nilai tambah untuk pelanggan, menurut dia, antara lain dilakukan dengan memperluas jaringan kerja sama dengan rekanan guna memudahkan para calon penumpang mendapat layanan, termasuk pengadaan loket pembayaran tiket lewat digital kiosk milik 7-Eleven.

Hans mengatakan perusahaannya juga tengah merintis layanan purna-terbang bagi penumpang setelah mendarat dari penerbangan, antara lain dengan menawarkan makanan atau minuman selama menunggu pengambilan bagasi.

"Kami kembangkan itu, jadi saat menunggu bagasi di bandara penumpang bisa makan atau minum. Sementara ini telah dioperasikan di Bandara Halim Perdana Kusuma dan Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng," katanya.

"Tidak menutup kemungkinan kami tawarkan juga kepada rekanan seperti 7-Eleven untuk mengisi layanan ini," tambah dia.

Hans menuturkan layanan semacam itu rencananya juga disediakan di bandara-bandara yang lain namun dia belum menjelaskan secara terperinci rencana tersebut.

Citilink sebelumnya telah bekerja sama dengan Alfamart, Indomaret, Carrefour dan PT Pos Indonesia dalam layanan tiket dan menurut Hans mendapatkan respons baik dari masyarakat.

Transaksi pembayaran melalui loket di gerai-gerai tersebut sejak awal 2014 hingga kini, menurut dia, telah mencapai delapan persen dari total transaksi tiket Citilink.

Citilink yakin strategi yang lebih menitikberatkan pada pemberian nilai tambah bagi konsumen bisa menjadi salah satu motor pertumbuhan perusahaan.

"Jadi setelah meningkat lebih dari 42 persen di 2014 lalu, tiga bulan terakhir di tengah perekonomian dan pasar yang stagnan kami juga telah memperoleh peningkatan pertumbuhan penumpang hingga 32 persen," kata Hans.

Demi menjaga pertumbuhan, Hans mengatakan, tahun depan perusahaan akan menambah sedikitnya delapan pesawat serta meningkatkan frekuensi penerbangan, termasuk yang menuju kawasan Indonesia Timur.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015