Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi XI DPR RI Mukhammad
Misbakhun menilai Pemerintah Indonesia yang saat ini menghadapi
pelambatan pertumbuhan ekonomi membutuhkan keberanian untuk menarik investasi ke Indonesia.

"Persoalan yang dihadapi Kementerian Keuangan saat ini berbeda
dengan persoalan yang dihadapi Kementerian Keuangan pada pemerintahan sebelumnya," kata Mukhammad Misbakhun di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis.

Hal itu dikatakannya menanggapi pernyataan mantan Menteri Keuangan Chatib Basri bahwa pemerintah saat ini agar tidak muda memberikan fasilitas insentif untuk meningkatkan daya tarik investasi.

Menurut dia, pernyataan Chatib Basri itu adalah pernyataan
kemunduran, karena dunia internasional terus bergerak dan situasi
perekonomian internasional juga mengalami dinamika.

Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, Menteri Keuangan Bambang
Brodjonegoro melakukan terobosan dengan membuat kebijakan "tax
allowance" dan "tax holyday" yang merupakan komitmen pemerintah dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi berkualitas.

"Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi yang secara signifikan memperbesar ketersediaan lapangan pekerjaan dan menurunkan angka kemiskinan," ujarnya.

Anggota Badan Legislasi DPR RI ini juga mengkritik kebijakan
Chatib Basri ketika menjadi menteri keuangan pada pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudoyono.

Menurut Misbakhun, ketika menduduki jabatan menteri Keuangan,
Chatib Basri cenderung tidak berani melakukan terobosan kebijakan yang terkait dengan investasi.

Perihal anggapan tidak terpenuhinya target penerimaan pajak karena fasilitas pajak yang diberikan pemerintah, Misbakhun melihat, hal tersebut bukan persoalan utama.

Menurut dia, tax allowance dalam jangka pendek memang berdampak pada berkurangnya penerimaan pajak, tapi pada jangka panjang, penerimaan pajak akan meningkat seiring berubahnya iklim investasi yang lebih bergairah sehingga mendorong pertumbuhan industri nasional.

"Bila target pajak ini tercapai, tentu target pertumbuhan ekonomi
yang berkualitas bukan lagi sekadar cita-cita," ujar Sekretaris Panja
Penerimaan Negara ini.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015