Jakarta (ANTARA News) - Para dokter di Inggris menilai minuman bergula harus dipungut pajak 20 persen untuk menanggulangi krisis obesitas, demikian dilansir DailyMail. Di dalam sebuah laporan penting di Asosiasi Medis Inggris (BMA) akan mendesak "Downing Street" atau Perdana Menteri untuk menghadapi industri makanan.

Ditemukan bahwa asupn makanan yang buruk merugikan layanan kesehatan nasional (NHS) enam milyar Poundsterling setahun dan merenggut 70.000 jiwa.

BMA mengusulkan retribusi atas minuman bersoda dan jus-jus yang sarat gula akan membantu memberi subsidi penjualan buah dan sayur-mayur.

Laporan tersebut akan menambah tekanan pada kementerian yang secara berulang menolak pajak gula.

Retribusi akan menaikkan harga satu liter botol minuman beraoda dari 1,50 pound menjadi 1,80 pound. Sekaleng Red Bull akan naik harganya dari 2 pound menjadi 2,40 pound.

Professor Sheila Hollins, yang mimpin tim dibalik laporan itu mengatakan, "jika pajak setidaknya 20 persen diperkenalkan, itu akan mengurangi meratanya obesitas di Inggris sekitar 180.000 orang.

"Kamu tahu dari pengalaman di negara-negara lain bahwa pajak terhadap makanan dan minuman tak sehat dapat meningkatkan hasil kesehatan dan menguatkan bukti efektifnya pajak pada minuman yang diberi pemanis." Mayoritas populasi Inggris khususnya rumah tangga berpenghasila rendah, tidak mengkonsumai buah-buahan dan sayur-mayur yang cukup, sehingga tindakan keuangan juga harus dipertimbangkan untuk menyubsidi harganya, yang telah meningkat 30 persen sejak 2008.

Nigel Hunt, dekan fakultas kedokteran gigi Royal College of Surgeons mengatakan makanan dan minuman bergula seharusnya diberi gambar peringatan layaknya di bungkus rokok yang menyoroti risiko yang mereka sebabkan pada gigi anak-anak.

Dia menunjukkan bahwa orang Inggris mengkonsumsi jauh lebih banyak gula dan para dokter menghubungkan hal ini dengan timbulnya penyakit seperti diabetes.

Kawther Hashem, seorang pakar nutrisi dan peneliti untuk kampanye Aksi atas Gula mengatakan "para orang tua dan anak-anak tenggelam di dunia yang penuh dengan minuman bergula, makanan cepat saji murah dan pemasaran yang agresif menarget anak-anak.

Di seluruh dunia ada contoh-contoh di mana peraturan dan kewajiban bertindak untuk mengurangi asupan gula. Semua yang kita butuhkan sekarang adalah pemerintag menunjukka bahwa mereka dengan tulus berkomitmen mempromosikan kesehatan publik.

Ian Wright dari Federasi Makanan dan Minuman mengatakan, meskipun perusahaan telah mengurangi garam, saturasi dan kalori dari produk mereka demikian juga pilihan ukuran penyajian.

Dia menambahkan: "Selama lebih dari satu dekade, produsen Inggris secara sukarela menyediakan informasi nutrisi secara jelas dalam kemasan." Industri makanan juga membantu profesional kesehatan untuk mendorong orang menggunakan informasi yang disediakan. Di mana pajak tambahan telah diperkenalkan mereka tidak terbukti efektif menggiring perubahan diet kangka panjang.

Gavin Partington dari Asosiasi Minuman Ringan Inggris mengatakan: "Bukti dari negara-negara lain telah menunjukkan jenis pajak seperti itu tidak akan berguna." Nyatanya pajak minuman ringan di Meksiko telah mengurangi rata-rata asupan kalori hanya dengan enam kalori tiap orang per hari.

Dia mengatakan reformulasi produk, ukuran kemasan yang lebih kecil dan promosi meningkat akan minuman rendah kalori dan tanpa kalori telah mengarah ke pengurangan tujuh persen kalori dari minuman ringan dalam tiga tahun.

Salah seorang juru bicara pemerintahan mengatakan: "Kami tidak mempertimbangkan pajak gula. Mengatasi obesitas adalah perhatian besar dari pemerintahan ini, dan kita telah berkomitmen memproduksi strategi obesitas anak.

"Tak ada peluru perak namun kita benar-benar ingin meliht industri mengambil langkah lebih jauh untuk memangkas jumlah gula di makanan dan minuman sehingga orang-orang dapat membuat pilihan yang lebih sehat.

"Kami telah meminta saran dari para pakar tentang jumlah gula yang seharusnya kita makan, yang akan dipublikasikan segera, dan itu akan dianggap serius seiring dengan kita melanjutkan mengerjakan strategi obesitas pada anak." Downing Street baru-baru ini telah dipaksa untuk menampik salah seorang pegawai yunior di kementeian kesehatan yang mengatakan dia akan mendukung retribusi gula.

Laporan BMA juga menyerukan supermarket agar diminta untuk menghapuskan "lorong bersalah" yang menggoda anak-anak dengan gula-gula dan permen.

Doktor mengatakan "produk tak sehat sering diletakkan pada pandangan mata atau dalam jangkauan anak-anak yang mungkin mendorong mereka untuk menggunakan kekuatan memaksa mereka untuk meyakinkan para orang tua membeli jajanan." Peraturan harus dibuat untuk melarang retailer dari memajang makanan tak sehat dan produk minuman di kasir dan di area mengantri dan menggunakan skema yang membutuhkan pegawai staf mempromosikan produk makanan dan minuman tak sehat di kasir.

The BMA, yang mewakili 153,000 doctors, mengharapkan larangan pada iklan makanan dan minuman di sekitar progran televisi anak-anak dan mengakhiri penjualan permen oleh karakter anak-anak.

NHS merekomendasikan gula harian maksimal 12 sendok atau (50 gram) untuk perempuan dan 17 sendok (70 gram) bagi pria.

Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015