Jakarta (ANTARA News)  - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, mengatakan Kementerian Pertanian memperkirakan akan ada sekitar 220.000 hektare dari 8,1 juta hektare sawah akan terdampak El Nino.

"Bila El Nino kuat, dilaporkan Mentan akan ada sekitar 220.000 hektar dari total lahan sawah yang 8,1 juta hektare yang terdampak," kata Indroyono saat konferensi pers usai Rapat Terbatas yang membahas dampak El Nino terhadap kekeringan dan upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Kantor Kepresidenan Jakarta, Jumat.

Dia mengungkapkan Badan Oseanografi dan Atmosfer AS, Badan Jepang, Meteorologi Australia dan BMKG, El Nino menguat dari Agustus hingga November tahun ini.

"Jadi (dampak) El Nino dilaporkan ada kemarau panjang, gagal panen, kebakaran hutan dan lahan, kelangkaan air, namun di beberapa tempat ikan justru melimpah," katanya.

Indroyono juga mengungkapkan laporan Menteri Pertanian Amran Sulaiman hingga 30 Juli 2015, dari 16 waduk utama, lima waduk dilaporkan mengalami defisit air.

Sedangkan laporan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, ungkap Indroyono, untuk waduk-waduk besar tidak ada masalah.

Untuk mengantisipasi ini, katanya, Kementerian Pertanian sudah melakukan langkah antisipasi dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah.

"Kementan sudah meminta gubernur, bupati, wali kota untuk mengalihkan dana alokasi khusus APBN 2015 sebesar Rp2 triliun untuk pembuatan embung-embung di daerah, juga disiapkan 20 ribu pompa air dan sumur dangkal," kata Indroyono.

Menko Maritim ini juga mengungkapkan saat ini Bulog sedang membuat kajian dengan sasaran bulan Oktober untuk mengantisipasi gagal panen, dengan menyiapkan cadangan mencapai 2,5 juta ton beras.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015