Mandom telah mendaftarkan seluruh tenaga kerjanya ke BPJS Ketenagakerjaan. Seluruh Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) hingga Jaminan Hari Tua (JHT) sebagai santunan diserahkan,"
Cibitung, Jawa Barat (ANTARA News) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menyerahkan santunan kepada 21 perwakilan keluarga karyawan yang meninggal dalam musibah kebakaran di PT Mandom Indonesia Tbk.

"Mandom telah mendaftarkan seluruh tenaga kerjanya ke BPJS Ketenagakerjaan. Seluruh Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) hingga Jaminan Hari Tua (JHT) sebagai santunan diserahkan," kata Direktur Pelayanan dan Pengaduan BPJS Ketenagakerjaan Achmad Riadi saat dilakukan penyerahan santunan di Kantor Pusat PT Mandom Indonesia Tbk di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin.

Pada penyerahan santunan berupa JKK dan JHT kepada ahli waris karyawan yang mengalami musibah kebakaran pada 10 Juli 2015 di PT Mandom Indonesia Tbk tersebut, ia mengatakan juga disertakan satu beasiswa sebesar Rp12 juta kepada satu anak karyawan yang terkena musibah.

"Ini salah satu perubahan manfaat di program BPJS Ketenagakerjaan, dulu untuk biaya perawatan Rp20 juta sekarang ditanggung seluruhnya. Manfaat lain yang diberikan sekarang diberikan beasiswa untuk satu anak," ujar dia.

Senior Managing Director PT Mandom Indonesia Tbk Herman Saleh yang mewakili perusahaan menyerahkan kepada perwakilan ahli waris mengatakan selain menyerahkan santunan, perusahaannya masih terus membuka tim relawan yang mendampingi keluarga karyawan yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.

Tim relawan yang terdiri dari karyawan perusahaan secara bergantian menemani keluarga korban di rumah sakit, bahkan menurut dia, akan terus memantau saat karyawan yang menjadi korban menjalani rawat jalan.

Direktur HRD PT Mandom Indonesia Tbk Sanyoto Adisaputro mengatakan dari awal kejadian kebakaran total karyawan yang menjadi korban mencapai 59 orang. "Satu diantaranya bisa langsung pulang di hari yang sama karena tidak mengalami luka hanya syok saja".

Sehingga saat ini, ia mengatakan 22 karyawan meninggal dan 36 orang lainnya masih menjalani perawatan di delapan rumah sakit diantaranya di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Rumah Sakit Premier Bintaro, Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus, Rumah Sakit Mitra Bekasi Barat, Rumah Sakit Karya Medika 2, Rumah Sakit Mitra Bekasi Timur, dan Rumah Sakit Permata Bekasi.

Selain itu, ia mengatakan perusahaan juga menyiapkan tim rehabilitasi untuk menghilangkan trauma kepada para karyawan yang akan kembali bekerja.

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015