Palangka Raya,  (ANTARA News) - Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kalimantan Tengah Willy M Yosep berpendapat sentimen suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) masih menjadi tantangan terbesar dalam memajukan Indonesia yang sudah 70 tahun merdeka dengan lebih pesat.

Perselisihan dan ketidakharmonisan karena perbedaan SARA sampai sekarang ini masih terus terjadi di Indonesia dan seakan mustahil untuk dihentikan, kata Willy di Palangka Raya, Rabu.

"Bagaimana Indonesia bisa maju pesat dan disegani negara lain, jika kita masih disibukkan dengan perselisihan SARA. Kita harus bersatu dan bersama-sama menjawab tantangan SARA ini," tambah dia.

Menurut Bupati Murung Raya dua periode itu, kekayaan terbesar suatu Negara bukan terletak pada sumber daya alam (SDA), melainkan sumber daya manusia (SDM). Sebab, kekayaan SDA sangat memerlukan SDM yang andal untuk mengelola dan menjadikannya sumber kekuatan maupun kemajuan Negara.

"Indonesia sudah 70 tahun merdeka dan perkembangan pembangunan di berbagai bidang harus diakui sangat pesat. Tapi, semua harus menyadari, perkembangan itu akan lebih pesat lagi jika seluruh lapisan masyarakat berpikir dalam bingkai Negara Kesatuan Indonesia (NKRI) dan tidak disibukkan dengan per perselisihan dan perbedaan SARA," tegas Willy.

Pewarta: Jaya Wirawana Manurung
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015