Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi V DPR RI, Mohammad Nizar Zahro mengaku prihatin dengan infrastruktur jalan yang ada di Pulau Madura Jawa Timur terutama paket-paket yang telah ditenderkan di APBNP 2015 tidak segera dikerjakan oleh pemenang tender.

"Maksud baik pemerintah pusat untuk mempertahankan kualitas jalan nasional seperti Bangkalan-Sampang- Pamekasan-Sumenep, namun disinyalir diabaikan oleh pemenang tender," kata Nizar melalui rilisnya, Jakarta, Jumat.

Ia menyebutkan, contoh nyata bentuk pengabaian maksud pemerintah adalah pengumuman pelelangan pada Penunjukkan Pemenang Paket Pekerjaan pelebaran jalan di pulau Madura yang dimenangkan oleh sebuah perusahaan kontraktor dengan nilai 24,017 miliar dengan waktu kerja 210 hari.

"Masa kontrak sejak Mei 2015 yang dimenangkan perusahaan itu tidak segera dikerjakan sementara masa waktunya hanya 210 hari," kata politisi Partai Gerindra itu.

Untuk itu, ia meminta Balai Besar Jalan Nasional V untuk menegur perusahaan itu, "Ini perlu mendapatkan teguran dan peringatan dari Balai Besar Jalan Nasional V Metro, agar paket itu segera dilaksanakan. Saya sebagai anggota DPR RI Komisi V begitu turun ke dapil dan reses sangat prihatin kasus-kasus seperti ini," katanya.

Semestinya segera dilaksanakan agar dapat segera dinikmati oleh masyarakat Madura dan mengurangi kecelakaan di Kabupaten Bangkalan akibat sempitnya jalan nasional yang ada sekarang.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015