Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan software Go-Jek menggelar perekrutan pengemudi ojek massal selama delapan hari di Lapangan Basket, Hall A, Senayan Jakarta mulai Senin (10/8).

"Perekrutan masal ini merespon antusiasme masyarakat yang sangat besar, sebenarnya ini adalah tindak lanjut dari pendaftaran masyarakat yang sudah dilakukan di ruko kantor kami beberapa minggu lalu, karena jumlahnya yang sangat banyak maka kami pindahkan kemari," kata Direktur HRD Gojek Monica Oudang di Jakarta, Senin.

Seperti diketahui, pada Rabu (12/8), ojek online kompetitor Gojek, GrabBike sudah terlebih dahulu melakukan perekrutan masal di kompleks. CEO Gojek Nadiem Makarim menolak disebut mengekor "GrabBike Kingdom".

"Ini memang sudah direncanakan sebelumnya, bukan karena ojek tetangga sebelah melakukan perekrutan juga. Kita memang sangat kekurangan pengemudi buktinya selama tiga minggu belakangan banyak keluhan susah mendapat ojek," kata Nadiem Makarim.

Nadiem mengklaim, hingga saat ini Gojek sudah "menafkahi 30 ribu rumah tangga pengemudi dan digunakan oleh lebih dari dua juta pengunduh."

"Kami senang bisa membantu para orang tua yang habis bekerja bisa datang ke rumah bertemu anak-anaknya sebelum mereka tidur, membantu pegawai datang tepat waktu, membantu UKM mengirim barang sebelum 60 menit," kata Nadiem.

Salah seorang pendaftar, Maya Puspita (27) yang sehari-hari bekerja sebagai sales makanan mengaku antusias mendaftar sebagai pengemudi Gojek karena tergiur pendapatan jutaan.

"Kata teman yang sudah lebih dulu ikut, tiga minggu saja bisa dapat Rp6 juta. Itu jauh lebih banyak dari pendapatan saya sebagai sales kacang yang sebulan cuma Rp2,7 juta," kata Maya yang mendaftar bersama pacarnya itu.

Nadiem sendiri menyebut fenomena tersebut sebagai sebuah revolusi sosial di mana dengan maraknya Gojek maka membuat para pengemudi yang mayoritas adalah tukang ojek pangkalan yang sebelumnya tidak melek teknologi menjadi lebih familiar dengan smartphone dan juga lebih melek keuangan.

"Di saat sektor formal sedang mengalami penurunan drastis seperti sekarang, dengan adanya Gojek, kawan-kawan yang sedang bingung cari pekerjaan atau kena PHK bisa mendapat penghasilan. Mereka juga menjadi lebih mengenal financial literacy dan mulai mengenal investasi demi masa depan dengan menabung. Mereka juga kenal online banking. Secara efektif kita menurunkan angka pengangguran yang besar," katanya.

Terkait pajak, Nadiem juga mengklaim Gojek menjadi yang pertama dari sektor ojek yang memberi sumber pajak pada pemerintah. "Kita juga berkontribusi besar menurunkan tingkat kemacetan ibu kota, karena ada lifestyle baru di mana orang-orang senang naik ojek dan tidak mau membawa kendaraan sendiri."

Perekrutan masal Gojek akan diadakan kembali pada tanggal 18 - 21 Agustus dan 25-28 Agustus 2015.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015