Dua kementerian ini memiliki peran penting terkait tata niaga garam, oleh karenanya koordinasi antara keduanya harus ditingkatkan, demi kesejahteraan petani garam,"
Pamekasan (ANTARA News) - Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) XI Madura, Jawa Timur MH Said Abdullah meminta agar Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Kementerian Perdagangan meningkatkan koordinasi terkait persoalan tata niaga garam.

"Dua kementerian ini memiliki peran penting terkait tata niaga garam, oleh karenanya koordinasi antara keduanya harus ditingkatkan, demi kesejahteraan petani garam," kata Said Abdullah kepada Antara di Pamekasan, Selasa.

Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI ini lebih lanjut menjelaskan, kebijakan impor garam yang dilakukan pemerintah dan kini mendapat sorotan masyarakat petani garam, harus diperhatikan dan segera diatasi.

Caranya, kedua Kementerian itu melakukan koordinasi yang baik, sehingga titik permasalahannya bisa ditemukan dan segera diatasi.

Secara pribadi Said menilai, kebijakan impor garam yang dilakukan pemerintah sebenarnya sudah tepat, karena jenis garam yang diimpor merupakan garam industri.

"Kebutuhan stok garam nasional untuk industri ini tidak cukup dan memang membutuhkan pasokan dari luar negeri," ucap Said.

Dengan demikian, sambung Said yang juga manajer klub sepak bola Persepam Madura Utama ini, kebijakan impor garam tidak melanggar ketentuan, karena untuk memenuhi kebutuhan garam industri, bukan garam konsumsi.

"Kecuali, para pengusaha ini memang mengimpor garam konsumsi. Kalau itu yang terjadi, maka petani jelas akan dirugikan," imbuhnya.

Pria asal Kabupaten Sumenep ini selanjutnya meminta agar koordinasi terus ditingkatkan antara KKP dengan Kementerian Perdagangan, sehingga kedua kementerian itu tidak terkesan saling menyalahkan dan saling bermusuhan.

Said juga mendorong agar Kementerian Kelautan dan Perikanan terus meningkatkan pembinaan agar kualitas garam rakyat semakin membaik, sehingga harga jual garam bisa sesuai harapan.

"Karena berdasarkan serap informasi yang kami lakukan, rendahnya harga jual garam saat ini, salah satunya karena kualitas garamnya memang belum cukup bagus," pungkasnya.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015