Jakarta (ANTARA News) - Baru-baru ini Go-Jek menurunkan tarif dari Rp 4.000 per km menjadi Rp 3.000 per km. Hal tersebut menuai reaksi cukup keras dari para pengemudi Go-Jek.

Sementara itu, ditemui usai mengisi sesi dalam gelaran Tech in Asia Jakarta 2015, Kamis, CEO Go-Jek, Nadiem Makarim, mengatakan bahwa hal itu merupakan pilihan yang terbaik bagi pengemudi, maupun pelanggan.

"Kami punya dua pilihan, apakah kami akan menghilangkan potongan (promo) untuk pengguna, tapi yang terjadi pengemudi justru akan lebih menderita karena pengguna akan jauh lebih sedikit," kata dia.

"Jadi, dari pada melakukan hal tersebut, kami memilih untuk menjaga pertumbuhan dengan mengurangi transaksi untuk pengemudi, sehingga pengemudi tetap mendapat pesanan," sambung dia.

Nadiem lebih memilih untuk mengurangi pendapatan pengemudi demi kepentingan pelanggan, sehingga diharapkan pelanggan tetap menggunakan jasa layanan transportasi Go-Jek.

"Mengurangi tarif per km lebih baik bagi pengemudi dari pada mendapat sedikit pesanan karena itu akan lebih mengurangi pendapatan mereka," ujar Nadiem.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015