Ada 30 unit lumbung pangan di Karawang. Di antara tujuannya, membantu anggota kelompok tani yang kesulitan memperoleh bahan pangan. Selain itu, juga bertujuan untuk mengamankan stok pangan,"
Karawang (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, melalui Badan Ketahanan Pangan setempat membangun 30 unit lumbung pangan di sekitar Karawang, untuk "mengamankan" stok gabah dan beras di daerah tersebut.

"Ada 30 unit lumbung pangan di Karawang. Di antara tujuannya, membantu anggota kelompok tani yang kesulitan memperoleh bahan pangan. Selain itu, juga bertujuan untuk mengamankan stok pangan," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan setempat Abdul Aziz, di Karawang, Kamis.

Lumbung pangan yang ada di Karawang merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada gabungan kelompok tani (gapoktan). Setiap gapoktan memperoleh bantuan sebesar Rp50 juta.

Dari bantuan Rp50 juta itu, sebesar Rp20 juta untuk biaya pembangunan gedung lumbung pangan. Sedangkan sisanya Rp30 juta untuk usaha pengadaan beras atau gabah.

"Jika sudah aktif, persediaan beras atau gabah yang tersimpan di lumbung pangan bisa dipinjam oleh gabungan kelompok tani, dan bisa dikembalikan pada saat panen," kata dia.

Lumbung pangan juga membantu petani yang kesulitan menjual gabah hasil panennya. Sebab, lumbung pangan tersebut juga membeli gabah atau hasil panen dari masyarakat dengan harga pasaran.

"Jadi dengan adanya lumbung pangan, petani tidak lagi menggantungkan nasibnya kepada tengkulak," kata Aziz.

Sementara itu, Badan Ketahanan Pangan Karawang menyatakan saat ini persediaan pangan untuk konsumsi masyarakat Karawang relatif aman.

Dalam kondisi darurat sekalipun sudah ada stok 60 ton beras, jika mendesak untuk dikeluarkan. Persediaan itu diperoleh dari lumbung pangan yang ada di 16 kecamatan sekitar Karawang.

Pewarta: M Ali K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015