Hal itu disampaikan Fahri saat mengisi kuliah umum di Universitas Teuku Umar, Meulaboh, Aceh Barat, Jumat, yang mengangkat tema "Pendidikan untuk Memperkokoh Jati Diri Bangsa".
"Salah satu pondasi pendidikan yang paling penting adalah berbicara secara fasih atau kemampuan mengungkapkan gagasan," kata Fahri.
Fahri menilai saat ini kultur berbicara secara fasih di tengah masyarakat Indonesia terlihat masih sangat lemah, yang antara lain terlihat dengan maraknya peristiwa tawuran.
"Tawuran itu kan sebetulnya karena masyarakat tidak bisa berbicara, tidak bisa mengomongkan apa yang mereka inginkan," ujarnya.
Oleh karena itu Fahri mengajak agar kemampuan berbicara secara fasih bukan saja diajarkan di lembaga-lembaga pendidikan, melainkan juga merasuk hingga ke dalam kehidupan berkeluarga sehari-hari.
"Jangan biarkan anak-anak kita terbiasa merengek, merajuk. Ajaklah mereka untuk menyampaikan secara jelas apa yang mereka inginkan," katanya.
Lebih lanjut Fahri menuturkan bahwa pola pendidikan yang jelas juga haruslah dikembangkan agar Indonesia bisa menjelma menjadi bangsa yang besar.
Sebab, lanjut Fahri, pola pendidikan yang dibuat-buat tanpa aktualisasi hanya akan melahirkan kebingungan beruntun sebagai output proses tersebut.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
