Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak delapan pemimpin daerah mendapat Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang akan diserahkan dalam acara puncak Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2016 di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Kita ingin Bupati/Walikota yang menerima penghargaan ini lebih memacu diri, dalam membangun kebudayaan di daerahnya masing-masing," kata Ketua PWI Pusat H. Margiono di Jakarta, Jumat.

Ia menimpali, "Secara khusus mereka peduli melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkan kebudayaan lokal untuk pembangunan yang berkeadaban, sehingga dapat menjadi inspirasi kita bersama, serta memotivasi para pimpinan daerah seluruh Indonesia dalam berlomba-lomba memajukan kebudayaan."

Delapan pemimpin daerah penerima Anugerah Kebudayaan PWI adalah Mochamad Ridwan Kamil (Walikota Bandung, Jawa Barat), Dedi Mulyadi (Bupati Purwakarta, Jawa Barat) dan Enthus Susmono (Bupati Tegal, Jawa Tengah), Abdullah AzwarAnas (Bupati Banyuwangi, Jawa Timur).

Selain itu, Ali Yusuf (Walikota Sawahlunto, Sumatera Barat), Hugua (Bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggara), Wilhelmus Foni (Pelaksana Tugas Bupati Belu, Nusa Tenggara Timur) dan Jimmy F. Eman (Walikota Tomohon, Sulawesi Utara).

Margiono mengemukakan, sejak Juni 2015 ada tim kerja PWI yang mengumpulkan informasi, menyeleksi dan mengundang para calon untuk diwawancara secara langsung guna dijajaki pemahaman sekaligus kiprah nyatanya dalam membangun kearifan lokal sebagai dasar kebudayaan adiluhung Indonesia.

"Kami mencari, mengamati dan memilih pemimpin daerah yang memiliki konsep personal tentang kebudayaan, pembangunan daerah, pencapaian kinerja pembangunan berbasis kreativitas dan karakter kebudayaan lokal yang berkontribusi bagi kebudayaan nasional," ujarnya.

Margiono mengemukakan, PWI menekankan bahwa di era otonomi daerah, maka bupati dan walikota menjadi ujung tombak kebudayaan nasional.

"Mereka yang terpilih menerima Anugerah Kebudayaan PWI adalah figur-figur bupati dan walikota yang pro-kebudayaan, agar bisa menjadi inspirasi bersama dalam menngembangkan pembangunan kebudayaan Nusantara," demikian Margiono.

Pewarta: Priyambodo RH
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015