Bogor (ANTARA News) - Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto menyatakan Festival Bunga dan Buah Nusantara sebagai ikon baru Kota Bogor yang akan menjadi agenda tahunan seperti festival lain yakni Hari Jadi Bogor dan Cap Go Meh.

"Pemerintah Kota Bogor mendukung penuh pelaksanaan Festival Bunga dan Buah Nusantara yang menjadi komitmen bersama mengembangkan bunga dan buah nusantara agar menjadi daya tarik nasional," kata Bima dalam keterangan pers terkait persiapan FBBN 2015 di Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor, Kamis.

Bima mengatakan Festival Bunga dan Buah Nusantara menjadi "iconik" bagi Kota Bogor dimana saat ini pemerintah juga tengah mengembangkan Bogor sebagai Kota Taman. Selain itu, Bogor juga dilimpahi oleh produksi bunga serta buah nusantara.

"Festival Bunga dan Buah Nusantara ini sudah menjadi iconik di Bogor bersamaan dengan penyelenggaraan Hari Jadi Bogor dan Street Festival Cap Go Meh yang sudah menjadi agenda tahunan. Kita mendorong agar kegiatan ini menjadi agenda tahunan Kota Bogor," katanya.

Menurutnya, memasuki tahun ketiga Festival Bunga dan Buah Nusantara menunjukkan komitmen dengan penyelenggaraan yang lebih besar dari tahun sebelumnya, melibatkan hampir 10.000 orang serta mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo yang berencana akan menghadiri pembukaannya.

"Dengan hadirnya 10.000 peserta, ditambah ada kegiatan temu bisnis yang dihadiri 48 bupati ini menjadi daya tarik luar biasa bagi Kota Bogor. Tentu berdampak pada penyewaan kamar hotel dan kunjungan wisata," katanya.

Bima menambahkan, pihaknya sudah membicarakan dengan IPB selaku penyelenggara sekaligus penggagas Festival Bunga dan Buah Nusantara, agar mencarikan "branding" dari kegiatan tersebut, mulai dari nama kegiatan agar lebih dipersingkat dan menarik, serta tanggal penyelenggaraan setiap tahunnya.

Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto, mengatakan, Festival Bunga dan Buah Nasional merupakan salah satu bagian dari gerakan Revolusi Oranye yakni memasyarakatkan bunga dan buah lokal agar produksinya lebih meningkat, serta dicintai oleh masyarakat dengan meningkatkan konsumsinya.

"Kami merancang program Festival Bunga dan Buah Nusantara agar dapat menggairahkan pertanian Indonesia khususnya untuk komoditas buang dan buah lokal," kata Herry.

Menurutnya, penyelenggaran FBBN 2015 ini berbeda dengan penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, selain diselenggarakan dalam skala lebih besar yang akan menghadirkan Jember Street Festival, juga ruang lingkup tema kegiatan lebih membumi dan menari. Kegiatan ini didukung kuat oleh Pemerintah Kota Bogor, Kementerian Koordinasi Perekonomian, Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Koperasi adn UKM, dan Kementerian Pariwisata.

"Semoga kehadiran Presiden Joko Widodo membuat FBBN 2015 menjadi lebih istimewa dibanding tahun sebelumnya. Dan memberikan inspirasi serta semangat generasi muda untuk menjadi wirausahawan bunga dan buah yang tangguh, dan berdaya saing," katanya.

Herry menambahkan, penyelenggaraan Festival Bunga dan Buah Nusantara di Kota Bogor, akan menjadi kontribusi Bogor kepada Indonesia dalam gerakan revolusi oranye yakni membumikan bunga dan buah nusantara.

"Kegiatan ini akan menjadi kontribusi Bogor untuk Indonesia," katanya.

FBBN merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh IPB dengan tujuan mendorong, memfasilitasi dan mengkampanyekan pengembangan bunga dan buah nusantara melalui Revolus Oranye meliputi revolusi kebijakan, infrastruktur, kepemimpinan dan pembinaan sumber daya manusia, inovasi dan teknologi, serta sistem pengusaha dan penetrasi pasar.

Berbagai kegiatan akan diselenggarakan pada FBBN 2015 yakni forum investasi dan bisnis buah dan bunga nusantara skala usaha kecil dan menengah, fruitpreneur got talent, ekspo, bursa bunga dan buah, kontes bunga dan buah jeruk serta mangga, karnaval, serta ikrar bunga dan buah nusantara yang diikuti 48 bupati.

FBBN 2015 mengangkat tema "Revolusi Pengembangan Bunga dan Buah Nusantara Skala Usaha Kecil dan Menengah untuk Kesejahteraan Bangsa Indonesia".

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015