Semarang (ANTARA News) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang, Jawa Tengah menggelar bursa kerja yang menawarkan sebanyak 4.157 lowongan kerja di perusahaan dari berbagai bidang usaha.

"Bursa kerja ini merupakan kegiatan tahunan yang kami gelar untuk memfasilitasi para pencari kerja di Semarang," kata Kepala Disnakertrans Kota Semarang Eddy Riyanto di Semarang, Rabu.

Hal tersebut diungkapkannya usai pembukaan Bursa Kerja Disnakertrans Kota Semarang 2015 yang dilakukan langsung Penjabat (Pj) Wali Kota Semarang Tavip Supriyanto di SMK Negeri 3 Semarang.

Eddy melanjutkan, bursa kerja yang berlangsung selama dua hari hingga 3 Desember 2015 itu diikuti oleh 50 perusahaan dari berbagai daerah, mulai perhotelan, garmen, "finance", dan asuransi.

"Kami hanya memfasilitasi antara perusahaan atau industri dengan pencari kerja. Di satu sisi, pencari kerja bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan pendidikan, bakat, dan kemampuannya," katanya.

Di sisi lainnya, kata dia, perusahaan juga bisa mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan syarat jabatan yang dibutuhkan, sekaligus mempromosikan produk atau jasa yang dihasilkan.

"Yang paling mendasar, kami ingin mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Jawa Tengah, khususnya di Kota Semarang. Lowongan kerja yang tersedia cukup banyak, yakni 4.157 posisi," katanya.

Kalangan perusahaan yang mengikuti bursa kerja itu, kata dia, bukan hanya dari penanaman modal dalam negeri (PMDN), melainkan juga dari kalangan perusahaan penanaman modal asing (PMA).

Sementara itu, Pj Wali Kota Semarang Tavip Supriyanto mengaku sangat mengapresiasi adanya bursa kerja semacam itu yang merupakan langkah nyata pemerintah untuk mengatasi pengangguran.

Bursa kerja, kata dia, bisa mengatasi permasalahan terbatasnya akses informasi pasar kerja yang dikeluhkan pencari kerja dan sulitnya perusahaan dalam mempublikasikan informasi lowongan kerja.

"Yang satu butuh kerja, dan yang satu lagi butuh tenaga kerja. Peluang kerja memiliki nilai mendasar karena partisipasi masyarakat dan pengusaha yang bersinergi membantu memajukan daerah," katanya.

Mantan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Bapermades) Jateng itu berharap alokasi anggaran untuk kegiatan bursa kerja bisa ditambah karena banyak pencari kerja yang terserap.

"Kami evaluasi, setiap tahunnya ternyata pelamar yang bisa ditempatkan ke perusahaan melalui bursa kerja semacam ini rata-rata mencapai 40-45 persen. Makanya, volume bursa kerja harus ditambah," pungkasnya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015