Beijing (ANTARA News) - Beberapa calon penanam modal asal Tiongkok menunda kunjungannya ke Indonesia untuk melihat potensi dan peluang investasi, pasca ledakan bom disertai baku tembak di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.

"Sebagian ada yang mengundurkan diri, sebagian meminta untuk menunda kunjungannya ke Indonesia, termasuk pertemuan di Jakarta," kata Duta Besar RI untuk Tiongkok merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo ketika dikonfirmasi Antara di Beijing, Kamis.

"Beberapa calon penanam modal Tiongkok yang akan berkunjung ke Indonesia itu bergerak di sektor pembangkit listrik, energi, minyak sawit, spare parts dan kawasan industri. Ini merupakan hasil rangkaian promosi yang kami (KBRI-red) lakukan sepanjang 2015, dan diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016," ungkap Dubes Soegeng menambahkan.

Selama di Indonesia, para para calon investor Tiongkok itu semula dijadwalkan bertemu dengan pejabat pemerintah terkait, seperti Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), beberapa pengusaha Indonesia yang akan menjadi mitra bisnis, serta mengunjungi kawasan industri di sekitar Jakarta.

Mereka juga dijadwalkan mengunjungi Bali, untuk tujuan yang sama terutama untuk pengembangan energi terbarukan, katanya.

Dubes Soegeng mengatakan pihaknya telah menjelaskan peristiwa ledakan di Thamrin dan situasi keamanan di Indonesia secara keseluruhan kepada pejabat dan calon penanam modal Tiongkok.

Situasi keamanan di Jakarta, dan Indonesia umumya, aman dan terkendali, pasca ledakan disertai baku tembak di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.

"Pemberitaan media yang terkadang bombastis, akhirnya tetap mempengaruhi penilaian serta pertimbangan mereka tentang situasi di Indonesia, khususnya Jakarta," ungkap Dubes Soegeng.

Ia berharap situasi keamanan di Jakarta dan Indonesia tetap aman dan kembali normal seperti sediakala, sehingga mampu mengembalikan kepercayaan para calon investor untuk datang ke Indonesia.

Pewarta: Rini Utami
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016