Sungai Raya, Kalimantan Barat (ANTARA News) - Manager Humas PT PLN Kalimantan Barat, M Doing, mengatakan, PT PLN hemat Rp3,5 miliar per hari setelah membeli listrik dari Malaysia.

Langkah PLN membeli listrik dari Malaysia menjadi alternatif yang sangat baik untuk saat ini untuk memenuhi kekrangan daya listrik yang terjadi di Kalimantan Barat.

"Terlebih, dengan impor listrik dari Malaysia, PLN bisa hemat Rp3,5 miliar perhari dengan membeli daya 50 megawatt dari perusahaan listrik swasta dari Malaysia, Sesco," kata Doing di Sungai Raya, Jumat.

Dia menjelaskan, impor listrik yang dilakukan PLN dari Malaysia menjadi hal yang lumrah, terlebih saat ini mekanisme penerangan itu menjadi bisnis.

Saat ini juga, katanya, Indonesia menjadi salah satu bagian dari ASEAN power grid (jaringan transmisi listrik ASEAN).

Di Indonesia, ASEAN Power Grid secara legal dituangkan ke dalam Peraturan Presiden Nomor 77/2008 tentang pengesahan memorandum of Understanding On The ASEAN Power Grid (Memorandum Saling Pengertian Mengenai Jaringan Transmisi Tenaga Listrik ASEAN), tuturnya.

"Dari sisi bisnis, membeli listrik dari Malaysia itu ternyata lebih murah dari pada kita memproduksi sendiri dan dalam hal ini kita mendapatkan perlakukan sama dengan para pelanggan listrik yang ada di Malaysia. Namun, ke depan, kemungkinan besar justru Malaysia yang akan membeli listrik dari kita," katanya.

Manajer Area Kalimantan Barat, Ricky Cahaya, menambahkan, PLN Kalimantan Barat membeli listrik dari Sesco yang merupakan perusahaan listrik swasta dari Malaysia dengan kontrak selama lima tahun.

"Sedikit informasi, Sesco merupakan perusahaan listrik swasta dari Malaysia, dimana saat ini mereka memiliki daya listrik sebesar 500 megawaat, sementara beban puncak mereka hanya 250 MegaWatt sehigga kelebihan beban puncaknya itu dijual ke Indonesia," katanya.

Sejauh ini, lanjutnya, pihak Sesco telah selesai membangun transmisi listrik di daerah yang berbatasan langsung dengan Bengkayang, dan PLN juga telah selesai membangun transmisi penerima listrik di daerah Bengkayang.

"Pada intinya semua sudah siap, tinggal proses transmisi listriknya saja yang tinggal dilakukan dan rencananya akan mulai transmisi pada bulan April nanti," tuturnya.

Sementara ini, kita memang masih mengimpor listrik dari luar, namun dipastikan pada tahun 2017 nanti, kita akan memiliki tambahan daya sebesar 265 MegaWatt, jika semua sistem pembangkit listrik yang saat ini kta bangun sudah selesai.

Dengan banyaknya daya yang kita miliki itu, tidak menutup kemungkinan ke depan kita bisa mengekspor listrik ke Malaysia, katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016