Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Huawei Indonesia membuka Pusat Inovasi Kominfo - Huawei yang memberikan pelatihan untuk melahirkan talenta lokal di bidang konten dan aplikasi.

"Saya sangat mengapresiasi Pusat Inovasi ini untuk mencapai minimal 130 miliar dolar AS nilai e-commerce Indonesia pada 2020," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Jakarta, Selasa.

Menteri mengatakan untuk mendorong target e-commerce tersebut diperlukan 200 technopreneurs baru setiap tahun. E-commerce yang diharap dapat mendorong ekonomi digital Indonesia akan berkembang seiring dengan kemunculan para technopreneurs. Pusat Inovasi ini diharap dapat mencetak para technopreneurs dimasa mendatang.

"Tujuan kami adalah menyediakan pelatihan untuk para technopreneurs," kata CEO Huawei Indonesia Sheng Kai.

Pusat Inovasi memiliki program pelatihan bidang TIK, menyediakan fasilitas penelitian bersama dan konsultas bidang TIK demi mewujudkan ekosistem digital yang mendorong perkembangan sumber daya manusia.  Peserta diajari materi tentang e-commerce, mobile application, networking dan virtual reality.

Selain mengajarkan teori, Pusat Inovasi juga mengajarkan kelas regulasi, etika bisnis serta aturan di bidang HAKI agar technopreneurs paham pentingnya melindungi merk dan produknya. Fasilitas yang ada meliputi pelatihan TIK berkelanjutan termasuk masa inkubasi, fasilitas ruang kelas dan perangkat virtual desktop infrastructure.

Pada Januari hingga awal Februari, Pusat Inovasi melatih 100 pemilik toko online yang berjualan lewat media sosial dan blog. 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016