Jakarta (ANTARA News) - Meski mendiang Sophan Sophiaan telah berpulang tujuh tahun silam, rasa sedih kerap menerpa Widyawati setiap kali dia menonton kembali film lawas yang dibintangi suaminya.

"Pernah saya menangis tidak berhenti... Saat itu baru setahun meninggal, saya tidak kuat," tutur Widyawati usai konferensi pers "Surat dari Praha" di Jakarta, Senin.

Kini aktris berusia 65 tahun itu bisa menahan air mata saat menyaksikan sosok almarhum dalam film, namun rasa sedih tetap menyeruak.

Dia mengibaratkan kehilangan suami bagaikan burung tanpa sayap. Ketiadaan pendamping membuat hidupnya serasa oleng. 

"Sampai sekarang kalau ada acara undangan, ada band nyanyi, kadang ada lagu yang bisa bikin nangis karena saya ingat om (Sophan Sophiaan)," imbuh dia.

Widyawati yang telah malang melintang di dunia seni peran sejak 1960-an kini membintangi "Surat dari Praha" sebagai Sulastri.

Film yang disutradarai Angga Dwimas Sasongko ini menceritakan Larasati (Julie Estelle) yang terpaksa mengantar sebuah kotak dan sepucuk surat dari mendiang ibunya, Sulastri, untuk Jaya (Tyo Pakusadewo) di Praha.

Jaya adalah mahasiswa ikatan dinas (MAHID) yang kehilangan kewarganegaraan akibat menolak pemerintah Orde Baru pada 1965. Jaya yang menjadi salah satu imbas peristiwa 1965 terpaksa berpisah dengan negeri sekaligus kekasihnya, Sulastri.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016