Jakarta (ANTARA News) - Ahli Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr Ari F Syam mengatakan secara umum tidak masalah bagi pendonor hidup dengan satu ginjal.

"Memang tidak akan bermasalah buat seseorang untuk hidup hanya dengan satu ginjal. Operasi untuk memindahkan ginjal pendonor untuk siap dipindahkan ke penerima juga dilakukan secara laparaskopi artinya hanya dengan sayatan kecil saja," ujar Ari di Jakarta, Minggu.

Meski demikian, setelah operasi selesai maka si pendonor harus mempunyai gaya hidup sehat terutama untuk kesehatan ginjal. Ada beberapa kondisi yang akan memperburuk kondisi ginjal seseorang yaitu penderita kencing manis dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol.

Kemudian, hipertensi dengan tekanan darah yang tidak terkontrol, kadar asam urat tinggi, konsumsi obat-obatan termasuk suplemen atau vitamin yang tidak sesuai petunjuk dokter.

"Juga perlu diingat bahwa obat sakit kepala dan obat rematik tanpa petunjuk dokter bisa mengganggu fungsi ginjal".

Oleh karena itu, juga diperlukan upaya agar tidak mengalami penyakit kencing manis dan hipertensi seperti selalu memperhatikan asupan kalori yang masuk khususnya karbohidrat.

Asupan gula pasir yang merupakan karbohidrat sederhana harus dikendalikan. Untuk mencegah agar tidak terjadi hipertensi asupan garam setiap hari juga harus diperhatikan, kata dokter Ari. Selain itu pengendalian stres, kontrol berat badan, tidak merokok dan tidak minum alkohol adalah upaya-upaya agar terhindar dari penyakit hipertensi.

"Olah raga yang teratur dan mengontrol berat badan adalah upaya penting agar terhindar dari penyakit kencing manis dan hipertensi."

Selain itu hal kecil yang diabaikan adalah infeksi saluran kencing yang berulang akibat suka menahan kencing dan kurang minum juga dapat mengganggu fungsi ginjal.

"Upaya menjaga menjaga kesehatan ginjal tidak saja untuk orang yang hidup dengan satu ginjal tapi juga untuk orang yang masih mempunyai dua ginjal," tukas dia.

Pewarta: Indriani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016