Jakarta (ANTARA News) - Sektor industri merupakan salah satu penyumbang emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan mereka diimbau untuk menurunkannya, kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian Haris Munandar.

“Dengan demikian, sektor industri memegang peranan penting untuk menurunkan emisi GRK untuk mitigasi perubahan iklim,” kata Haris di Jakarta, Senin.

Haris menyebutkan, sumber-sumber emisi GRK dari bidang industri meliputi penggunaan energi, proses industri, serta pengolahan limbah industri.

Menurutnya, pilihan aksi mitigasi dalam rangka menurunkan emisi GRK dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya mengurangi jumlah energi yang digunakan per produk melalui peningkatan penerapan efisiensi yang akan mengarah pada mitigasi emisi GRK.

Selain itu, mengubah jenis sumber energi yang digunakan dengan memanfaatkan bahan bakar alternatif atau penggantian bahan bakar dengan biomassa, limbah padat perkotaan, dan lain sebagainya yang secara ideal memiliki kandungan karbon kurangdari bahan bakar fosil.

Terakhir, memodifikasi proses utama, dimana emisi dari proses industri dapat berkurang sejalan dengan berkurangnya emisi GRK dari penggunaan energi.

"Modifikasi proses dapat dilakukan dengan mengubah atau reformulasi produk, bahan baku atau meningkatkan efisiensi penggunaan bahan seperti melakukan daur ulang bahan," kata Haris.

Teknologi RBCS Haris menyampaikan, salah satu teknologi yang dapat diterapkan adalah regenerative burner combustion system (RBCS).

RBCS merupakan teknologi yang digunakan pada tungku pemanasan ulang (reheating furnace) dengan fungsi untuk melakukan pemanfaatan kembali gas buang yang masih mengandung energi cukup besar sehingga akan menghemat penggunaan energi di industri. Dengan teknologi tersebut, konsumsi bahan bakar basis gas dapat dihemat sekitar 30 persen.

“Teknologi RBCS akan menghasilkan sebuah high performance industrial furnace atau tungku pemanas industri yang berkinerja tinggi. RBCS memiliki konduktivitas yang cepat menerima dan menghantarkan panas," ujar Haris.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016