Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia menolak rencana Malaysia yang akan menghapus nomor maraton dan 10.000 meter pada SEA Games 2017 di Kuala Lumpur.

Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) melalui Sekretaris Jenderal Tigor Tanjung langsung bereaksi dengan mengajukan keberatan kepada anggota dewan Asosiasi Atletik Asia (AAA) asal Malaysia, Karim Ibrahim, dalam pertemuan AAA yang berlangsung di Doha, Qatar, Rabu (17/2).

"Saya sudah menghubungi Pak Erick Thohir (Ketua KOI) untuk masalah ini. Harapannya KOI juga bisa mencegah ini lewat peran mereka dalam Federasi SEA Games," kata Tigor dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.

Selain nomor maraton dan 10.000 meter putra dan putri yang menjadi andalan Indonesia meraih medali emas, Komite Olimpiade Malaysia (OCM) juga menghapus nomor 3.000 meter steeplechase, dasalomba, dan saptalomba.

Seperti diketahui pada SEA Games 2015 lalu di Singapura, atletik Indonesia menyumbang tujuh medali emas dari nomor 10.000 meter putra dan putri melalui pelari Agus Prayogo dan Triyaningsih, nomor 5.000 meter (Triyaningsih), 3.000 meter steeplchase (Rini Budiarti), jalan cepat (Hendro), dan lompat jauh serta lompat jangkit yang disumbangkan Maria Londa.

Alasan OCM, kata Tigor, karena nomor nomor-nomor tersebut kurang peminatnya sehingga tidak diperlombakan.

"Waktu Indonesia tuan rumah, kami tidak melakukan itu walaupun tidak punya peluang di banyak nomor," ucap Tigor.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016