Addis Ababa (ANTARA News) - Korban tewas dalam serangan yang dilakukan kelompok bersenjata Sudan Selatan di Ethiopia barat bertambah menjadi 208 orang, dan para penyerang juga menculik anak-anak, kata seorang pejabat Ethiopia, Minggu.

Serangan tersebut terjadi pada Jumat di negara Tanduk Afrika itu di kawasan Gambela, yang bersama provinsi tetangga, menampung lebih dari 284 ribu pengungsi Sudan Selatan yang menghindari konflik di negaranya.

Hingga Minggu petang, jumlah korban meningkat menjadi 208 tewas dan 75 cedera dari 140 korban sehari sebelumnya, kata juru bicara pemerintah Getachew Reda kepada Reuters, dan menambahkan bahwa penyerang juga menculik 108 anak-anak serta mengambil 2.000 ekor ternak.

"Pasukan Pertahanan Ethiopia tengah mengambil langkah-langkah. Mereka bergerak mendekati para penyerang," katanya.

Getachew tidak memberikan rincian lebih jauh, namun para pejabat di Gambela mengatakan, Sabtu, pasukan Ethiopia telah melintasi perbatasan untuk mengejar para penyerang.

Serangan lintas batas untuk mendapatkan ternak sapi di masa lalu juga terjadi di kawasan yang sama, seringkali melibatkan suku Murle dari kawasan Jonglei dan Nil Hulu, Sudan Selatan --kawasan yang dibanjiri senjata dan berbatasan dengan Ethiopia.

Namun serangan-serangan sebelumnya terjadi dalam skala lebih kecil.

Kelompok bersenjata diyakini tidak terkait dengan pasukan pemerintah Sudan Selatan maupun pemberontak yang berhadapan dalam perang sipil di Juba, dan mengakhiri perang itu dengan penandatanganan kesepakatan damai tahun lalu.

Para pejabat Sudan Selatan tidak memberikan komentarnya atas insiden tersebut.

Setelah mendapat tekanan dari negara-negara tetangga, Amerika Serikat, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan negara-negara kuat lain, pihak-pihak yang bertikai di Sudan Selatan menandatangani perjanjian damai awal pada Agustus dan menyepakati pembagian posisi menteri pada Januari.

(Uu.S022)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016