Vilnius (ANTARA News) - Kurang dari setengah tahun menuju pemilihan umum nasional, Lithuania telah berada di tengah kekacauan yang tak terduga gara-gara kenaikan harga BAHAN makanan.

Ketidakpuasan masyarakat dipicu oleh beberapa pengumuman di jejaring sosial. Para penulisnya menyampaikan kemarahan mereka akibat sangat mahalnya harga mentimun, tomat dan sayuran lain di pusat perbelanjaan.

Akan tetapi, kembang kol menjadi lambang protes masyarakat untuk menentang kenaikan harga bahan makanan setelah Nijole Ozerlyte, seorang aktris Lithuania, dengan marah mengunggah pernyataan di Facebook-nya, "Kapan terakhir Anda mengeluarkan 12 lita (mata uang terdahulu Lithuania) untuk membeli kembang kol?"

Ia juga membagikan informasi tentang harga kembang kol saat itu, 3,49 euro (3,98 dolar AS), dan merujuk ke satu rantai pengecer khusus di Lithuania.

Kekesalan tersebut menyebar di jejaring sosial dan mencapai tahap di mana pemerintah dipaksa untuk bereaksi.

Sementara itu, ahli ekonomi kondang mulai menggali apa yang menyebabkan kenaikan harga.

Lithuania menjadi anggota zona euro pada Januari 2015, dengan harga tukar euro ke mata uangnya, lita, 1:3,45. Ada kekhawatiran bahwa harga makanan dan jasa akan meningkat tajam, meskipun proses peralihan ke euro awalnya berjalan mulus.

Namun, sebagian orang berpendapat bahwa para pengecer tak terlibat dalam kenaikan harga setelah pengesahan euro, tapi belakangan mereka berulah.

Pemerintah berusaha menjelaskan alasan kenaikan harga dan menenangkan masyarakat, demikian lapor Xinhua.

"Saya dapat menjelaskan bahwa ini bukan disebabkan oleh euro. Kebanyakan barang diimpor dari negara zona euro. Oleh karena itu, perubahan harga terjadi karena alasan selain euro, seperti tantangan pasar, panen yang buruk dan lain-lain," kata Perdana Menteri Lithuania Algirdas Butkevicius, yang dikutip oleh media lokal.

Ia mengakui harga produk makanan tertentu, buah dan terutama sayuran di Lithuania naik tajam dalam kuartal pertama tahun ini, dibandingkan dengan periode yang sama pada 2015. Tapi ia menyatakan harga produk susu dan daging produksi lokal lebih rendah tahun ini.

Kepala pemerintahan menginstruksikan Inspektorat Pajak Negara (VMI) dan Dewan Persaingan untuk memantau peningkatan harga kelompok produk tertentu.

Partai Sosial-Demokrat di Lithuania, partai perdana menteri, juga menggagas pengurangan pajak pertambahan nilai (VAT) untuk daging segar dan beku mulai menjadi lima atau sembilan persen mulai Oktober dan bukan 21 persen seperti saat ini. Usul itu direncanakan diserahkan ke pemerintah dan parlemen.

Ketua Parlemen Lithuania Loreta Grauziniene belakangan menyatakan usul tersebut sudah dapat diterima di parlemen pada musim panas tahun ini.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016