Seperti dikutip dari AFP, penyakit itu ditemukan dalam sampel yang dikumpulkan dari sebuah fasilitas budidaya pada 2013 hingga 2014. Berdampak pada ikan tapi tidak berisiko bagi kesehatan manusia.
Hingga saat ini, penyakit tersebut belum pernah ditemukan pada salmon Pasifik liar.
Pertama kali diteliti di Norwegia sekitar 25 tahun lalu, penyakit itu akan menyebabkan masalah produksi yang signifikan di tempat budidaya terkait, mengakibatkan kematian hampir 20 persen stok, kata kepala penelitian itu, Kristi Miller dari Kementerian Perikanan dan Kelautan Kanada.
Budidaya ikan harus membasmi virus secara teratur karena banyaknya jumlah ikan menyediakan lahan subur bagi penyebaran parasit dan penyakit.
Pada dekade sebelumnya, kutu laut menghancurkan populasi sammon di tempat budidaya ikan di Norwegia. Di Chile, penyakit anemia menular juga menyebabkan kematian signifikan salmon Atlantik.
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016
