Denpasar (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo dalam Pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38 berkesempatan naik di atas mobil hias yang disiapkan oleh duta kesenian dari Kabupaten Gianyar.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika, usai acara pawai tersebut, di Denpasar, Sabtu sore, berpandangan dengan Presiden berkenan ikut berbaur bersama dan bertemu dengan rakyat, dampaknya sangat baik bagi masyarakat Bali.

"Mudah-mudahan menjadi sumber motivasi kita untuk terus berkreasi dan memberikan inspirasi karyanya yang terbaik," ucap Pastika.

Dalam pawai PKB tersebut, Presiden naik mobil hias dengan didampingi oleh Ibu Iriana Joko Widodo, Mendikbud Anies Baswedan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Ibu Ayu Pastika.

Presiden dan Ibu Iriana yang mengenakan pakaian adat khas Bali itu naik mobil hias dari depan panggung kehormatan di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi menuju ke arah Kantor Gubernur Bali yang berjarak sekitar 500 meter.

Presiden juga berkesempatan membagikan buku tulis dan kaos kepada masyarakat yang memadati arena tempat pawai. Setelah turun dari atas mobil hias, Presiden juga sempat berfoto-foto dengan masyarakat di depan Kantor Gubernur Bali.

"Ini permintaan Beliau ikut pawai, sehingga kami siapkan, dulunya Presiden mau di tengah-tengah pawai, tetapi kalau di tengah kan pawai yang di belakangnya bisa bubar," ujar Pastika.

Meskipun acara pelepasan pawai sempat tertunda hingga 1,5 jam dari jadwal yang semula direncanakan pukul 14.00 Wita karena Presiden masih meninjau PLTDG Pesanggaran, lanjut Pastika, Presiden menyatakan sangat bergembira.

"Presiden sangat gembira karena anak-anak juga ikut berpartisipasi, sehingga Bali tidak pernah akan kekurangan seniman," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha mengatakan dipilihnya mobil hias dari Kabupaten Gianyar karena setelah disurvei, mobil tersebut yang dinilai paling representatif dan cocok.

Oleh karena itulah, ucap dia, yang seharusnya duta Gianyar di posisi urutan ketujuh dalam pawai dibawa ke urutan terakhir sehingga Presiden bisa tuntas menyaksikan keseluruhan pawai.

"Itu karena permintaan Preside H-1, kalau saja permintaannya satu minggu sebelumnya, tentu akan kami buatkan mobil hias khusus. Kalau kemarin dipaksakan untuk buat kan tidak mungkin," kata Dewa Beratha.



(T.KR-LHS/B/I006/I006) 11-06-2016 17:57:02

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016