Jakarta (ANTARA News) - Komisi X DPR RI mendorong Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memperhatikan subsektor kerja antara lain kuliner dan kerajinan, karena dinilai mampu memberikan efek ekonomi yang berarti bagi Indonesia.

Dengan begitu, fokus perhatian Bekraf tak melulu pada tiga subsektor saja yakni film, musik dan aplikasi.

"Ketika bapak (Triawan Munaf, Ketua Bekraf ) menyampaikan fokus pada tiga hal, film, aplikasi dan musik. Kemungkinan ke depan akan konsentrasi ke tiga hal itu. Harus ditambah dua atau tiga fokus lagi. Apakah itu kuliner, kerajinan atau galeri-galeri seni," ujar anggota Komisi X DPR, Esti Wijayati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Bekraf di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa.

Dalam kesempatan itu, Ketua Bekraf Triawan Munaf mengungkapkan kendati industri kuliner dan fesyen telah tumbuh sebelum berdirinya Bekraf, namun dia akan berusaha mengakselarasi pertumbuhannya.

"Fesyen, kuliner itu sudah tumbuh, sebelum ada Bekraf. Begitu juga dengan kerajinan dan musik. Kami akan fokus bagaimana bisa mengakselarasinya menjadi pemain tingkat dunia" ungkap dia.

Lebih lanjut, mengenai kuliner, Triawan mengatakan akan memperkenalkan soto sebagai salah satu kuliner khas Indonesia pada dunia.

"Soto menjadi lokomotif agar kuliner Indonesia dikenal dunia dulu. Kami akan bekerjasama dengan ahli kuliner untuk menggali soto dari berbagai daerah. Soto akan kami branding agar mudah diingat," kata Triawan.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016