Kami akan bantu menunjukkan kira-kira negara mana yang dapat dituju untuk memasarkan produknya."
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri RI mengajak para pengusaha Indonesia, terutama yang berada di luar Jawa, untuk memanfaatkan Kelompok Kerja (Pokja) Diplomasi Ekonomi dalam upaya mengembangkan bisnis dan memasarkan produk ke luar negeri.

"Kami menyampaikan pada para pengusaha di daerah untuk memanfaatkan Pokja Diplomasi Ekonomi dan perwakilan-perwakilan RI di luar negeri untuk melakukan upaya pemasaran," kata Ketua Harian Pokja Diplomasi Ekonomi Bidang Investasi, Nur Syahrir Rahardjo, di Jakarta, Kamis.

Sejauh ini, menurut dia, sudah ada 22 perusahaan dari daerah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jakarta yang meminta bantuan dari perwakilan RI di luar negeri untuk mempromosikan produk-produknya ke luar negeri.

"Kami mensosialisasikan kepada pengusaha di daerah-daerah bahwa kita mempunyai 132 perwakilan RI di luar negeri yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan pemasaran," ujarnya.

Dia menyebutkan bahwa para pengusaha Indonesia juga bisa membuka situs resmi Pokja Diplomasi Ekonomi di http://diplomasiekonomi.kemlu.go.id, untuk melihat informasi berbagai peluang pasar dan pameran di luar negeri.

"Bila ada pengusaha daerah yang mau mempromosikan produknya ke luar negeri bisa menghubungi kami. Kami akan bantu menunjukkan kira-kira negara mana yang dapat dituju untuk memasarkan produknya," katanya.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir menjelaskan bahwa Pokja Diplomasi Ekonomi dibentuk awal 2015 untuk merespon dan mendukung capaian target paket ekonomi nasional yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pokja Diplomasi Ekonomi itu untuk meningkatkan nilai ekspor senilai 11 persen, meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia hingga mencapai 20 juta orang, dan meningkatkan investasi hingga 15 persen sampai dengan 2019.

"Ini alasan Menlu Retno Marsudi membentuk pokja untuk mendukung diplomasi ekonomi melalui berbagai perwakilan RI di luar negeri dengan mendorong tindaklanjut ketertarikan investor asing, melakukan business matching antara pengusaha luar negeri dan dalam negeri," demikian Arrmanatha.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016