Gubernur BI Agus Martowardojo dalam rapat kerja dengan Komisi XI di Jakarta, Kamis, mengatakan peningkatan cadangan devisa tersebut karena serapan dana dari surat utang global pemerintah, dan juga penerimaan pajak serta devisa sektor minyak dan gas bumi.
Penambahan cadangan devisa juga karena hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valuta asing, dan adanya penarikan pinjaman pemerintah.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menerangkan cadangan devisa hingga Juni 2016 mampu membiayai 8,4 bulan impor, atau 8,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah,
"Ini juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Bank sentral, lanjutnya, menilai jumlah cadangan devisa akhir Juni 2016 mampu mendukung ketahanan dari sektor eksternal, dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016