Hal ini karena ada orang dalam yang bermain."
Kupang (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) berhasil membongkar jaringan perdagangan manusia (human trafficking) yang selama ini meresahkan masyarakatnya, kata Kapolda NTT Brigjen Pol E. Widyo Sunaryo.

"Ada tujuh jaringan human trafficking yang telah kita identifikasi dan bongkar keberadaan mereka. Namun, dari ketujuh jaringan tersebut baru satu jaringan telah kita tangkap bersama kru-krunya," ujarnya dalam jumpa pers di Markas Polda NTT, Senin.

Ketujuh jaringan perdagangan manusia yang berhasil dibongkar tersebut adalah kelompok jaringan YLR, WFS/D, ST, YN, NAT/SN, MF dan YP.

Widyo Sunaryo menjelaskan ketujuh jaringan perdagangan manusia tersebut saat ini tengah diusut keberadaannya, selain YLR yang telah ditangkap oleh Polda NTT saat menjalankan aksinya di Bandar Udara (Bandara) El Tari Kupang.

"YLR sendiri merupakan seorang petugas di Bandara El Tari Kupang yang bertugas sebagai agen perekrut dari PT. CSA-Medan. Di samping itu YLR juga berperan sebagai orang yang bertugas untuk meloloskan para calon TKI agar bisa diterbangkan ke Medan," tutur Kapolda NTT.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Polda NTT, YLR mengaku selama enam bulan bekerja sebagai perekrut telah mendapatkan uang senilai Rp1,6 miliar dari hasil perdagangan manusia.

Pelaku YLR yang berusia 38 tahun tersebut juga diketahui bertindak sebagai orang yang mengurus keberangkatan korban calon tnaga kerja Indonesia (TKI) dari aegn-agen lain yang berada di NTT.

"Hal inilah yang mengakibatkan selama ini kasus perdagangan manusia bergitu bebas keluar masuk melalui bandara. Hal ini karena ada orang dalam yang bermain," ujarnya.

Jenderal polisi berbintang satu tersebut juga mengemukakan, dari hasil penangkapan YLR tersebut berhasil diamankan 13 orang yang merupakan tim perdagangan manusia.

Sementara itu, terkait enam jaringan perdagangan orang lainnya di NTT saat ini tengah terus diusut dengan bekerja sama dengan Polda Sumatra Utara serta pihak dari Bareskrim.

Polda NTT saat ini kembali mengencarkan pengusutan kasus perdagangan manusia pascakematian TKI Yulfrida Selan yang meninggal secara tidak wajar ketika dibawa ke kampung halamannya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), menurut Kapolda NTT, dalam kunjungan kerjanya ke NTT di Hari Keluarga Nasional (Harganas) beberapa waktu lalu juga menyampaikan kepada Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Tito Karnavian untuk menuntaskan kasus perdagangan manusia.

"Kapolri juga telah menyampaikan kepada saya untuk menangkap para pelakunya. Memang berat, tetapi saya yakin kalau bekerja sama kita bisa mengusutnya semua," Brigjen Pol E. Widyo Sunaryo.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016