Tomohon, Sulawesi Utara (ANTARA News) - Saat pemakaian "bahasa campur-campur" yang makin marak ini, Wali Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Jimmy F Eman, mengajak masyarakat menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi, karena merupakan jati diri dan citra bangsa.

"Bahasa asing penting untuk dikuasai agar kita mampu bersaing dan berperan dalam kehidupan global, tetapi menggunakan bahasa Indonesia jauh lebih penting," kata Eman, di Tomohon, Selasa.

Walau ada padanannya dalam bahasa Indonesia, banyak bahasa asing atau campuran bahasa Indonesia-asing dipergunakan untuk nama program resmi pemerintah, nama program acara di media massa nasional, nama gedung di Indonesia, nama jabatan di perusahaan nasional, dan lain-lain. 

Padahal pangsa pasar atau pengguna utama semua hal itu adalah masyarakat Indonesia.

Contoh paling mutakhir adalah nama terminal pemakai jasa penerbangan yang paling besar dan modern di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dari semula dinamai Terminal 3 Ultimate, kemudian atas masukan masyarakat dan pemerhati bahasa Indonesia, nama itu diubah menjadi Terminal 3, tanpa kata Ultimate lagi.

Cukup banyak bangsa dan negara di dunia yang bisa maju dan bersaing di tingkat global tanpa mengorbankan pemakaian bahasa ibunya, di antaranya Jepang, Korea Selatan, Prancis, dan banyak lagi.  

Bahasa Indonesia, kata Eman, telah mampu mempersatukan berbagai suku bangsa dengan beragam budaya, bahasa dan adat istiadatnya ke dalam satu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Bahasa-bahasa daerah pun adalah bagian dari kekayaan budaya bangsa perlu juga untuk dilestarikan," katanya.

Ketua Badan Anggaran DPRD Kota Tomohon 2004-2009 itu mengharapkan muncul komitmen bersama memartabatkan bahasa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

"Bahasa Indonesia benar-benar telah menjadi citra, jati diri dan simbol kedaulatan bangsa," katanya.

Dia juga mengingatkan seluruh komponen masyarakat Kota Tomohon menggunakan bahasa Indonesia baik dan benar dalam semua kegiatan pemerintahan dan kemasyarakatan.

"Seluruh satuan kerja perangkat daerah diharapkan berpedoman pada Bahasa Indonesia baku saat komunikasi dalam menyampaikan informasi secara langsung maupun melalui kegiatan surat menyurat dalam kegiatan sehari-hari," katanya.

Begitu juga dengan seluruh organisasi dan lembaga vertikal perusahaan daerah maupun swasta agar berbahasa Indonesia baik sebagai cerminan cinta bangsa dan Tanah Air.

Pewarta: Karel Polakitan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016