Jakarta (ANTARA) -
Sejumlah berita humaniora dalam sepekan masih menarik untuk kembali disimak pada Minggu, mulai dari Mantan Gubernur Jawa Barat Solihin GP tutup usia hingga potensi perbedaan awal Ramadhan.
 
Adapula warta tentang Indonesia masih hadapi beban penyakit menular tropis yang tinggi, serta bahasa Indonesia resmi jadi bahasa resmi Sidang UNESCO. Berita-berita tersebut dapat kembali disimak dalam ringkasan berikut.
 
 
Mantan Gubernur Jawa Barat dan perwira Kodam III Siliwangi Letjen TNI (Purn) Solihin GP tutup usia pada Selasa dini hari pukul 03.09 WIB.
 
Berdasarkan informasi yang diterima ANTARA, di Bandung, Selasa, pria yang karib disapa Mang Ihin itu meninggal saat dalam perawatan di RS Advent, Kota Bandung.
 
 
Deputi Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Indonesia Momoe Takeuchi mengatakan Indonesia masih menghadapi beban penyakit menular tropis yang tinggi, meskipun telah ada upaya pencegahan dan pengendalian serta ketersediaan pengobatan yang efektif.
 
"Penyakit tropis terabaikan menyebabkan tingginya angka kesakitan, kecacatan, dan stigma, terutama mempengaruhi populasi yang paling miskin dan marjinal, termasuk anak-anak, perempuan, dan lansia," kata Momoe saat berpidato dalam Peringatan Hari NTD's Sedunia 2024 diikuti dalam jaringan di Jakarta, Rabu.
 
 
Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan deforestasi menyebabkan satwa di dalam hutan menjadi terisolir, terutama satwa kunci di hutan Aceh.
 
"Deforestasi berdampak terhadap satwa kunci yaitu fragmentasi habitat hingga satwa menjadi terisolir," kata Koordinator Polisi Hutan (Polhut) BKSDA Aceh, Rahmat, di Banda Aceh, Senin.
 
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan Bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa resmi dalam sidang umum United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
 
"Bahasa Indonesia sudah diakui dunia dan ini kabar gembira bagi seluruh masyarakat Indonesia," kata Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Hafidz Muksin di Pangkalpinang, Jumat.
 
 
Kementerian Agama mengimbau umat Islam untuk mengedepankan dialog serta saling menghormati terhadap potensi perbedaan awal puasa Ramadhan 1445 Hijriah/2024 Masehi.
 
"Kita hormati pilihan dan keyakinan umat Islam dalam mengawali puasa Ramadhan 1445 H/2024 M. Sikap saling menghormati perlu dikedepankan dalam menyikapi perbedaan-perbedaan," ujar Juru Bicara Kemenag Anna Hasbie di Jakarta, Jumat.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024