Solihin GP tutup usia setelah menjalani 12 hari perawatan intensif di RS Advent, Kota Bandung
Kota Bandung (ANTARA) - Jenazah mantan Gubernur Jawa Barat dan perwira Kodam III Siliwangi Letjen TNI (Purn) Solihin GP disemayamkan di Mako II Kodam III Siliwangi, Jalan Sumbawa, Kota Bandung, Selasa siang.

Peti jenazah Solihin GP dikeluarkan dari ambulans dan digotong oleh anggota TNI, pada pukul 11.00 WIB dari rumah duka di Jalan Cisitu Indah untuk kemudian disemayamkan di gedung Mako II Kodam III Siliwangi.

Tampak keluarga besar, sejumlah pejabat dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Tingkat Provinsi Jawa Barat seperti Gubernur Jabar, Sekretaris Daerah Jabar hingga lapisan warga hadir untuk memberikan penghormatan terakhir atas jasa yang diberikan oleh Alm Solihin GP.

Selain itu, turut hadir juga Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK), Mantan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2019-2023 Mochamad Iriawan, dan Mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.

Adapun setelah disemayamkan, jenazah akan langsung dibawa menuju Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra Bandung pada pukul 13.30 WIB.

Solihin GP tutup usia setelah menjalani 12 hari perawatan intensif di RS Advent, Kota Bandung.

Anak ketiga dari Solihin GP, Satria Kamal mengatakan, mantan gubernur Jabar tersebut meninggal dunia pada usia 97 tahun. Sebelum tutup usia, almarhum sempat enam kali terkena serangan stroke hingga lumpuh.

Setelah terkena stroke, kata dia, Solihin GP tercatat tiga kali masuk ke RS Advent karena mengalami dehidrasi kemudian menolak asupan makanan.

Hal itu mengakibatkan kondisi tubuhnya menurun. Namun begitu, usai ditangani, kondisinya kembali membaik dan sempat pulang ke rumah.

"Mungkin karena usia sudah lanjut dan obat yang mungkin berpengaruh akhirnya kena ke ginjal, ini yang terakhir kami tangani tentunya dokter ahli yang ada di RS Advent itu sempat dua kali dilakukan cuci darah tapi reaksi yang didapat tidak seperti yang diharapkan," kata Satria saat ditemui di Mako II Kodam III Siliwangi.

Lebih lanjut, Satria mengaku tidak ada pesan terakhir yang disampaikan oleh Solihin GP sebelum wafat karena keterbatasan komunikasi. Adapun di mata keluarga, almarhum dikenal sebagai sosok yang keras dan tegas tapi berhati lembut.

"Petempur, keras dan tegas kulit luarnya tapi pada saat udah hubungan antar pribadi ya kelembutannya," katanya.

Almarhum Letnan Jenderal TNI (Purn.) Solihin Gautama Purwanegara lahir 21 Juli 1926.
 
Ia adalah mantan perwira Tentara Nasional Indonesia yang pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat dari 1970 sampai 1974.

Ia mengawali karier militer ketika masa revolusi sebagai Komandan Tentara Keamanan Rakyat Kabupaten Bogor, kemudian bergabung dengan Divisi Siliwangi.

Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024