Bojonegoro (ANTARA News) - Dewan Kepurbakalaan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengumpulkan ribuan temuan fosil purba, baik yang berupa fragmen maupun fosil utuh.

"Fosil purba yang dikumpulkan tim Dewan Kepurbakalan jumlahnya ribuan, sebagian ada yang masih utuh," kata Ketua Dewan Kepurbakalaan Bojonegoro Ali Syafa'at di Bojonegoro, Rabu.

Sekarang, ia menjelaskan, sebagian fosil itu disimpan di Museum 13 di SDN Panjunan, Kecamatan Kalitidu, di bawah pengawasan guru Heri Nugroho.

Fosil yang lainnya disimpan di kediaman Ali di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota; rumah Sigit Budi Agung di Desa Balen, Kecamatan Balen; dan rumah Supangat di Desa Buntalan, Kecamatan Temayang.

Ali mengatakan fosil temuan dewan kepurbakalaan dan warga itu antara lain meliputi bagian fosil binatang darat seperti kepala dan gading stegodon (gajah purba), banteng dan kuda nil purba. Di samping itu ada fosil lobster, yuyu laut, dan paus purba.

"Itu menunjukkan bahwa Bojonegoro dulu tidak hanya daratan tapi juga lautan," katanya.

Dia menambahkan bahwa fosil kepala gajah purba yang tersimpan di Museum 13 di Desa Panjunan, Kecamatan Kalitidu, masih utuh.

"Kalau di tempat saya yang cukup bagus berupa gading gajah purba dengan panjang 60 centimeter berdiameter 20 centimeter," katanya.

Ia menjelaskan fosil-fosil itu dikumpulkan Dewan Kepurbakalaan sejak 20 tahun lalu, berasal dari perburuan sendiri maupun temuan warga.

"Ada juga yang diperoleh dari masyarakat yang menemukan fosil. Kami memberikan imbalan jasa uang kepada masyarakat yang menemukan fosil," kata dia.

Data mengenai seluruh fosil itu, menurut dia, dimasukkan ke pusat pendataan Museum Purbakala Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, dan Museum Trowulan di Mojokerto, Jawa Timur.

"Semua fosil yang kami kumpulkan masuk data sehingga tidak mungkin bisa menjual seenaknya," katanya menegaskan.

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016