Menurut laporan yang dirilis The Guardian, dipastikan bahwa kerabat terdekat dari spesies lumba-lumba yang punah tersebut hidup 10.000 kilo meter (6.213 mil) dari Asia Tenggara.
Penulis utama penelitian tersebut, Aldo Benites-Palomino, mengatakan fosil tersebut milik keluarga Platanistoidea yang hidup antara 16-24 juta tahun lalu dan panjangnya mencapai 3,5 meter.
Mengingat spesies lumba-lumba bernama Pebanista yacuruna yang ditemukannya pada 2018, Benites-Palomino mengaku pekerjaannya terganggu akibat epidemi COVID-19.
Menurutnya, spesies lumba-lumba sungai tersebut diyakini telah meninggalkan perairan untuk menemukan sumber makanan baru di sungai air tawar.
Penelitian tersebut dimuat di jurnal tinjauan sejawat Science Advances.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Ditemukan Suku Terasing di Amazon
Baca juga: Peru akan berinteraksi untuk pertama kalinya dengan suku pedalaman
Baca juga: Kebakaran Hutan Amazon Peru berhasil dipadamkan
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024