Jakarta (ANTARA News) - "Center" Satria Muda Pertamina Rony Gunawan mengatakan bahwa saat ini sudah waktunya bagi dirinya untuk pensiun dan memberi jalan pemain muda untuk membangun karier.

"Ini waktu yang tepat untuk regenerasi," ujar Rony di Britama Arena, Jakarta, Minggu, seusai timnya merayakan sukses menjuarai Perbasi Cup 2016.

Menurut pebola basket yang dianggap salah satu "center" terbaik di Indonesia itu, Satria Muda Pertamina memiliki sederet pemain muda berkualitas dengan potensi yang menjanjikan.

Selain itu, para "darah muda" itu juga masih dikelilingi pemain-pemain senior yang bisa memberikan bimbingan.

Selanjutnya, Rony mengatakan dirinya akan tetap berada di Satria Muda, tepatnya di jajaran manajemen.

Rony Gunawan saat ini sudah berusia 36 tahun. Pria kelahiran Samarinda itu bergabung dengan SM sejak tahun 2006 dan sudah malang melintang di turnamen bola basket nasional maupun internasional.

Bersama SM, dia sudah mengantongi tujuh gelar juara liga bola basket Indonesia, baik ketika bernama NBL maupun IBL. Pebola basket bertinggi 193 centimeter itu juga anggota tim nasional bola basket Indonesia dan beberapa kali terlibat dalam kejuaraan tingkat Asia dan SEA Games, termasuk pada tahun 2015 di mana Indonesia meraih medali perak.

Rony juga tercatat pernah berlaga di kompetis Liga Bola Basket ASEAN (ABL) sebagai anggota tim Indonesia Warriors dan sempat pula menjadi juara di kompetisi itu.

Tak pelak, para pemain Satria Muda Pertamina menyatakan kehilangan atas pensiunnya Rony. Kapten SM Arki Wisnu bahkan menganggap Rony adalah legenda.

"Sulit menggantikan posisinya," tutur Arki.

Senada dengan Arki, "Center" SM Christian "Dodo" Sitepu juga menganggap Rony sudah memiliki tempatnya sendiri di Satria Muda.

"Para center lain harus belajar dari etos kerja seorang Rony," kata Dodo.

Sementara itu, aktor yang juga pernah bergabung di klub profesional bola basket, Mario Lawalata memaklumi keputusan pensiun Rony. Sebab, menurutnya, umumr memang tidak bisa dilawan.

Yang menjadi soal, yaitu bagaimana menemukan sosok pengganti Rony.

"Sangat jarang pemain seperti Rony. Dia bisa menembak (shoot), mengoper. Prestasinya juga banyak. Saya sedih dan merasa kehilangan dia," kata adik dari perancang busana Oscar Lawalata tersebut.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016