Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Biro Pendidikan Mental dan Spiritual memberikan santunan kepada ahli waris korban terbakarnya KM Zahro Express di perairan Muara Angke, Jakarta Utara.

Menurut Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual Pemprov DKI Jakarta Hendra Hidayat, total keseluruhan korban yang akan diberi santunan 24 orang.

"Sebelumnya, kami sudah berikan santunan kepada tujuh ahli waris. Pada hari ini, kami berikan lagi santunan kepada tujuh ahli waris. Jadi, totalnya sudah 14 ahli waris," kata Hendra di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.

Dia mengatakan santunan tersebut diberikan dalam bentuk non tunai, yakni sebesar Rp5.000.000 per jiwa. Bantuan itu sendiri diambil dari pos anggaran Badan Amil Zakat Infaq dan Sodaqoh (BAZIS).

"Besaran santunan yang kami berikan kepada para korban adalah sebesar Rp5.000.000 per jiwa. Kalau di dalam satu keluarga, ada dua orang yang menjadi korban, maka santunannya jadi Rp10.000.000," ujar Hendra.

Melalui pemberian santunan tersebut, pihaknya menyampaikan rasa bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga korban peristiwa terbakarnya kapal Zahro Express pada 1 Januari 2017.

"Melalui santunan ini, kami berharap dapat melanjutkan silaturahmi dengan keluarga korban. Apalagi mengingat tidak sedikit juga korban yang bukan merupakan warga DKI Jakarta," tutur Hendra.

Lebih lanjut, dia menambahkan pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan keluarga korban yang masih belum mendapatkan santunan tersebut.

"Kalau ada yang tidak bisa datang langsung ke Balai Kota, kami akan antarkan langsung ke rumah ahli warisnya. Karena memang keterbatasan waktu," ungkap Hendra.

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017