Jayapura (ANTARA News)  - Dinas Kesehatan Provinsi Papua hingga kini masih kesulitan membuka posko pelayanan kesehatan dipermukiman warga di Konya, Distrik Abepura, Kota Jayapura karena air masih menggenangi rumah warga setempat.

"Kalau Konya, sampai saat ini kita lihat di lapangan itu masih tergenang air, saya berharap kalau airnya sudah kering maka tidak menutup kemunginan untuk kami melakukan pelayanan di sana," kata Kepala Seksi Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Papua, Yamamoto Sasari di Jayapura, Selasa.

Dengan demikian, lanjut dia, hingga kini Dinkes Papua masih kesulitan membuka posko pelayanan kesehatan kepada warga Konya yang juga terkena dampak banjir akibat hujan yang melanda areal itu sejak 24 Desember 2016 hingga awal Januari 2017.

Menurut dia, pada Kamis (12/1) lalu, ia sempat melakukan survei ke areal Kampung Konya, tetapi air masih sebatas lutut orang dewasa, belum bisa masuk ke rumah warga kampung tersebut.

"Saya berharap dengan adanya pengerukan disekitar areal yang masih tergenang air disekitar gua, dibantu dengan dua mesin alkon semoga bisa membuat air cepat surut," ujarnya.

Dia mengatakan, Dinkes Papua berharap tidak ada penyakit-penyakit yang meresahkan warga setempat. "Kami akan turun dan diharap agar tidak ada penyakit-penyakit tertentu yang membuat warga agak sedikit resah," ujarnya.

Sebelumnya, Yamamoto menuturkan Dinkes Papua berencana membuka dua Posko pelayanan kesehatan di dua lokasi yang terkena banjir yakni di Organda dan di kompleks Konya, Abepura namun air masih mengenangi permukiman Konya sehingga Dinkes hanya membuka satu posko pelayanan kesehatan di Organda.

"Tetapi sementara lokasi konya belum bisa kita masuk karena air masih tinggi, warga masih menggunakan perahu, tetapi kemarin pak Lurah sudah mendatangkan dua alat berat (exavator), satu alat berat (exvator) dari Pemerintah Provinsi Papua dan alat berat (exavator) satunya lagi dari Pemerintah Kota Jayapura untuk mengeruk air dari lokasi yang masih tergenang air,"ujarnya.

Pewarta: Musa Abubar
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017