Jakarta (ANTARA News) - Pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, dinilai tidak akan mempengaruhi kerja sama bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat, terutama dalam bidang penerbangan, kata Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R Donovan.

Donovan usai pembukaan Kelompok Kerja Penerbangan Indonesia-Amerika Serikat, di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa, menegaskan, pelantikan Trump pada 20 Januari mendatang tidak ada yang akan berubah antara Indonesia dan Amerika Serikat, justru akan meningkatkan kerja samanya dengan Indonesia karena Amerika Serikat berkepentingan dalam hal ini.

"Pelantikan Presiden Trump pada 20 Januari tidak akan menghambat keberlanjutan kerja sama, tidak akan ada yang berubah dengan kemitraan antara Indonesia dan Amerika Serikat," ujarnya.

Menurut dia, antarkedua negara tersebut bisa memperbaiki hubungan baik, terutama dalam bidang ekonomi, perdagangan, lingkungan dan sebagainya.

"Amerika Serikat merasa berkepentingan atas semua ini dan semua perubahan yang drastis," ucapnya.

Donovan menyampaikan bahwa tujuan kunjungan ini adalah untuk melakukan ramah tamah dengan menteri perhubungan setelah bertemu Presiden Jokowi, selain itu juga untuk melanjutkan kerja sama strategis khususnya di bidang Aviasi.

"Selamat kepada Indonesia yang telah mendapatkan FAA kategori I semoga ini bisa mempererat kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat", ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Perhubungan, Budi Karya, menyampaikan  selamat atas penugasan Donovan di Indonesia.

"Dengan kerja sama ini banyak manfaat yang diperoleh kedua negara, terutama dalam meningkatkan masyarakat transportasi udara di Indonesia," tuturnya.

Dia juga meminta agar kelompok kerja ini dapat membahas strategi mempertahankan capaian FAA kategori 1. 

Selain itu, juga dapat dilakukan pengembangan kerja sama pengelolaan Bandara Kualanamu dan Bandara Balikpapan serta bandara-bandara kecil, khususnya Papua dengan skema kerja sama pemerintah swasta (PPP).

"Peningkatan kerja sama ini diharapkan dapat membantu Indonesia untuk modernisasi dan peningkatan kapasitas dalam pengelolaan Flight Information Region (FIR)," tuturnya.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan dan Kedutaan Besar Amerika Serikat telah menyetujui melanjutkan program Kelompok Kerja Penerbangan Indonesia-Amerika Serikat.

Program tersebut mulai berlangsung dari 20 April 2015, yang juga mendapatkan dukungan dari Departemen Perdagangan dan Federasi Penerbangan Sipil Amerika Serikat.

Kelompok Kerja Penerbangan Indonesia-Amerika Serikat merupakan wadah bagi pemerintah, BUMN dan sektor swasta Amerika Serikat serta Indonesia guna melakukan pertukaran informasi dan pengalaman kerja sama yang telah dilakukan dengan negara mitra lain di seluruh dunia untuk mendukung pertumbuhan sektor penerbangan sipil di Indonesia.

Kegiatan kelompok kerja ini difokuskan pada isu kebijakan dan permasalahan teknis operasional yang dihadapi oleh sektor penerbangan sipil Indonesia, yang meliputi, modernisasi manajemen lalu lintas udara, infrastruktur bandar udara, keselamatan dan keamanan penerbangan. 

Juga pengembangan dan pertumbuhan pelayanan penunjang penerbangan dan analisis, pengembangan dan perencanaan penggunaan kapasitas ruang udara dan kapasitas bandar udara, akses dan integrasi penerbangan secara umum serta keamanan kargo.

Pewarta: Juwita Rahayu
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017