Kayu jati asli Bojonegoro berwarna merah bata, seratnya rata, kering, padat dan kuat sehingga kerajinan mebel dan ukiran kayu jati asal Bojonegoro sangat terkenal. Untuk itu dibutuhkan ketersediaan sumber kayu jati yang berkelanjutan..."
Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memberikan pelatihan teknologi penyediaan bibit jati unggul di masyarakat dengan teknik ex-Vitro untuk bibit jati yang cepat, murah dan mudah kepada penangkar bibit jati di Bojonegoro, Jawa Timur.

Deputi BPPT Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi Gatot Dwianto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa jati memberikan manfaat yang besar bagi income pendapatan negara.

"Kayu Jati yang dihasilkan dari daerah hutan di Bojonegoro merupakan salah satu kayu jati terbaik di Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan pelatihan yang diberikan BPPT sebagai solusi atas permasalahan pengembangan produksi bibit jati secara umum di Indonesia. Dari hasil analisis BPPT, jati memiliki pertumbuhan lambat, karena itu pihaknya mencoba menghadirkan teknologi kultur ex-vitro.

"Metode ini merupakan teknologi perbanyakan tanaman yang didasari teknologi penyediaan bibit jati unggul di masyarakat dengan teknik ex-Vitro. Intinya, perawatan dan adaptasi untuk menghasilkan bibit tanaman yang siap tanam di lapang," katanya.

Selain itu, Gatot mengatakan bibit jati hasil rekayasa secara ex-vitro ini juga lebih cepat besar. Kalau biasanya butuh waktu 10-20 tahun untuk mencapai diameter 20-25 centimeter (cm) tapi dengan teknologi ini tanaman jati hanya membutuhkan waktu 5-6 tahun untuk mencapai diameter yang sama.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Satya Widya Yudha menyampaikan sejak tahun 1999 pengrajin kayu jati mengalami kesulitan dalam memperoleh bahan baku kayu jati.

"Sulitnya memperoleh bahan baku inilah yang menyebabkan harga kayu jati menjadi mahal. Sehingga tidak cukup untuk memenuhi permintaan atas kayu jati," ujar dia.

Padahal kata Satya, kayu jati yang dihasilkan Bojonegoro memiliki kualitas unggul.

"Kayu jati asli Bojonegoro berwarna merah bata, seratnya rata, kering, padat dan kuat sehingga kerajinan mebel dan ukiran kayu jati asal Bojonegoro sangat terkenal. Untuk itu dibutuhkan ketersediaan sumber kayu jati yang berkelanjutan, serta bibit terbaik yang cepat masa tumbuhnya," tambahnya.

Direktur Pusat Teknologi Produksi Pertanian BPPT Arief Arianto pada pelatihan kali ini peserta akan mendapatkan pembekalan dari para nara sumber berupa materi perbanyakan bibit secara ex-vitro dan melakukan praktek perbanyakan bibit jati secara kultur ex-vitro.

Tahapan yang dilakukan dalam kultur ex-vitro sama dengan tahapan kultur in-vitro, yaitu pemilihan tanaman induk yang berkualitas dan bebas hama penyakit, pencucian dengan bahan surfaktan untuk menghilangkan kontaminan yang menempel dan membuka pori-pori sel, sterilisasi dengan bahan aktif yang mampu membunuh jamur dan bakteri, inkubasi dalam media tanam dalam ruang inkubator pada suhu dan kelembaban terkontrol, aklimatisasi, adaptasi serta perawatan untuk menghasilkan bibit tanaman yang siap tanam.

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017