Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta mengomentari kebijakan Presiden AS Donald Trump yang melarang para pengungsi dan warga sejumlah negara muslim untuk berkunjung ke negeri berjulukan Paman Sam itu.

"Saya pikir itu pasti kurang benar. Kalau sudah berbicara negara Islam, (larangan) itu kurang benar. Kita kan umat beragama di dunia, jadi dia itu umat apa? Pasti dia bukan umat beragama," katanya di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin.

Oesman mengakui bahwa sebagai presiden, Trump memiliki kewenangan dalam mengambil kebijakan apapun namun harus memikirkan dampak lebih jauhnya.

(Baca juga: Trump disebut-sebut akan hentikan visa bagi tujuh negara Islam)

"Sebagai seorang presiden terserah dia menggunakan kewenangannya, tetapi tentu harus dihitung dan diukur sampai di mana penerimaan dunia terhadap negara sebesar itu," kata dia.

Oesman juga menilai bahwa kebijakan presiden dari Partai Republik AS itu berbahaya.

"Itu berbahaya dan perlu dipikirkan lebih jauh. Larang-larangan itu juga menyangkut masalah kemanusiaan. Dan itu harus dipikirkan dengan baik," kata dia.

Larangan perjalanan oleh Trump, yang banyak pihak digambarkan sebagai "Melarang Muslim" (Muslim Ban), telah menyulut kebingungan dan kekacauan di seluruh negeri itu sekaligus memicu keprihatinan serta kecaman dari seluruh belahan dunia.


(Baca juga: Ini pembelaan Trump soal larangan imigran)

Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017