Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) menyiasati kendala lokasi latihan atlet-atlet pemusatan pelatihan nasional di Stadion Rawamangun, Jakarta Timur, dengan jadwal latihan pada siang dan malam hari.

"Latihan atlet-atlet kami yang ada di Rawamangun terganggu aktivitas masyarakat yang juga berolahraga di stadion yang sama. Solusi sementara, pelatih menjadwalkan latihan pada siang atau malam hari," kata Kepala Bidang Pembinaan PB PASI Taufik Yudi Mulyanto di Jakarta, Senin.

Selain menghadapi tantangan dari kehadiran masyarakat yang ingin berolahraga di Stadion Rawamangun, atlet-atlet pelatnas juga harus berbagi lokasi latihan dengan atlet-atlet daerah DKI Jakarta di stadion yang sama.

Taufik mengatakan tiga lokasi utama latihan atlet-atlet pelatnas di Stadion Rawamangun, Stadion Pakansari Bogor, dan Pangalengan menjadi tantangan dalam pembinaan PB PASI periode 2016-2020.

"Pelatihan yang tidak terpusat berarti pengawasan latihan juga cukup rumit dibanding lokasi sebelumnya di Stadion Madya Senayan," kata mantan Ketua Pengurus Daerah PASI DKI Jakarta itu.

Namun, PB PASI meminta para pelatih pelatnas untuk kembali menyusun program latihan yang lebih efektif terutama mencapai sasaran utama organisasi untuk 2017 yaitu SEA Games di Malaysia.

"SEA Games menjadi target utama kami pada tahun ini. Setidaknya kami harus meraih medali perunggu di Malaysia," ujar Taufik.

PB PASI, lanjut Taufik, memandang SEA Games sebagai sasaran antara karena target utama organisasi induk olahraga itu adalah perolehan medali dalam Olimpiade Tokyo 2020.

"Kami akan mendatangkan pelatih dari AS yaitu Harry Marra demi mencapai target utama Olimpiade itu. Meskipun dia adalah pelatih dasa lomba, kami berharap pelatih-pelatih nomor lain juga belajar untuk meningkatkan kualitas pembinaan mereka," katanya.

Menjelang SEA Games 2017, PB PASI juga menyertakan atlet-atletnya dalam kejuaraan atletik internasional seperti Brunei Terbuka, Kejuaraan Maraton di Jepang, Youth Asian, dan Islamic Solidarity Games di Azerbaijan. 

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017