London (ANTARA News) - Indonesia dan Austria sepakat untuk saling mendukung dalam pencalonan wakil masing-masing negara di PBB terutama dalam hal pencalonan kedua negara sebagai anggota tidak tetap pada Dewan Keamanan PBB.

Indonesia akan maju sebagai calon anggota tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020 yang pemilihannya akan dilakukan tahun 2018, kata Minister Counsellor KBRI/PTRI Wina, Dewi Kejora kepada Antara London, Minggu.

Dalam pertemuan mencari kesepakatan itu, delegasi Indonesia dipimpin Dirjen Amerika dan Eropa Kemlu RI, Muhammad Anshor dengan anggota delegasi dari unsur Kementerian Luar Negeri RI dan KBRI/PTRI Wina mengadakan Forum Konsultasi Bilateral (FKB) ke-3 RI-Austria di Wina 16 Februari lalu.

Sementara Delegasi Austria dipimpin Dirjen Politik Kementerian Urusan Eropa, Integrasi dan Hubungan Luar Negeri Austria, Duta Besar Alexander Marschik.

Dalam pertemuan tersebut ditekankan pentingnya upaya peningkatan hubungan bilateral Indonesia dan Austria yang selama ini telah terjalin baik berdasarkan asas persamaan pandangan dan posisi dalam menyikapi berbagai isu global di antaranya perlucutan senjata, dialog lintas budaya dan agama.

Kedua negara juga sepakat untuk melanjutkan kerja sama politik, khususnya terkait saling dukung dalam pencalonan wakil masing-masing negara pada badang-badan PBB.

Dalam hal ini, telah tercapai kesepakatan saIing dukung dalam hal pencalonan kedua negara sebagai anggota tidak tetap pada Dewan Keamanan PBB. Indonesia akan maju sebagai calon anggota tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020 yang pemilihannya akan dilakukan pada tahun 2018.

Lebih jauh, Indonesia mengusulkan kerja sama antara peacekeeping center di kedua negara serta kerja sama bilateral di bidang counter-terrorism. Indonesia memandang Austria merupakan salah satu mitra politik strategis di kawasan Eropa terlebih mengingat kedudukan Austria saat ini sebagai ketua Organization for Security and Co-operation in Europe.

Dalam kapasitasnya tersebut, Austria mengharapkan dapat bermitra dengan Indonesia untuk mendorong inisiatif kerja sama di bidang pemberantasan terorisme pada tingkat global mengingat rekam jejak Indonesia dalam penanganan isu tersebut selama ini.

Di samping membahas isu-isu politik bilateral, wakil kedua negara juga membahas agenda kerja sama ekonomi perdagangan dan investasi. Peluang kerja sama ekonomi dinilai masih terbuka lebar khususnya di sektor energi terbarukan, teknologi infrastruktur transportasi, peralatan mesin dan sektor kesehatan.

Agenda pembahasan FKB juga menyinggung beberapa isu regional dan global di antaranya perkembangan situasi di kawasan Laut China Selatan, ASEAN, krisis migran di Eropa, perlucutan senjata, kondisi politik dalam negeri dan kebijakan luar negeri Amerika Serikat pada masa kepemimpinan Presiden Donald Trump serta relevansinya terkait konflik Israel-Palestina.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017