Jakarta (ANTARA) - Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) China melakukan agenda keliling (roadshow) Nusantara untuk mengajarkan santri dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan China.
 
Dalam kegiatan PCI NU China yang diawali di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Amanah, Kendal, Jawa Tengah, Jumat, disampaikan informasi tentang studi, beasiswa, dan peluang lainnya di China untuk para santri atau masyarakat Indonesia.
 
"Di China, kegiatan dakwah lebih mengutamakan kemampuan kreativitas perilaku dai secara luas atau yang dikenal dengan action, approach atau perbuatan nyata dengan perilaku sehari-hari," kata Rois Syuriah PCI NU China Kiai Ahmad Syaifuddin Zuhri melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Baca juga: PCI Muslimat NU Malaysia gelar khitanan massal
 
Zuhri mengatakan tidak sembarang orang bisa menjadi imam masjid di China. Ia menuturkan seorang imam di China harus benar-benar merupakan santri pondok pesantren, mereka juga harus diverifikasi oleh instansi setempat, serta digaji oleh negara.
 
Ia tidak mengira sebuah negara yang dikenal berhaluan komunis dapat menggaji seorang Muslim yang menjadi imam masjid.
 
Salah satu upaya dakwah yang dapat dilakukan, kata dia, adalah dengan cara bekerja di perusahaan di China, untuk maju dan mengatakan kepada pemimpin perusahaan bahwa pada jam tertentu perlu beristirahat untuk melakukan ibadah shalat.
 
"Mereka itu kebanyakan atheis, kalau tidak ada yang menyampaikan itu tidak tahu," ujarnya.

Baca juga: Wapres imbau PCI NU luar negeri sebarkan ajaran Islam moderat
 
Zuhri mewakili PCI NU China berharap akan ada semakin banyak santri Indonesia yang menimba ilmu di negeri tirai bambu tersebut.
 
"China itu maju dalam soal engineering dan teknologi informasinya. Beasiswa di sana tidak ada ikatan selanjutnya, artinya begitu kita lulus, justru disarankan untuk pulang dan berkontribusi di negaranya sendiri," ucap dia.
 
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Darul Amanah Kendal KH Mas'ud Abdul Qodir mengapresiasi peran para santri di China yang hadir dan mengenalkan perihal keilmuan kepada para santri.
 
"Dengan datangnya santri ke pondok ini yang delapan tahun menimba ilmu di negeri China ini, mudah-mudahan dapat menginspirasi santri dari kami untuk meneruskan studi ke China," ujarnya.

Baca juga: PCI-NU Taiwan Islamkan penduduk Taipei setiap minggu

Terdapat sejumlah lokasi yang telah diagendakan menjadi tempat seminar dari PCI NU China. Setelah agenda di PP Darul Amanah Kendal, agenda selanjutnya bakal diselenggarakan di Kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Pontianak (16/3), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan UIN Ar Raniry Banda Aceh (19/3), UNU Mataram NTB (23/3), dan terakhir di Indramayu dan Cirebon, Jawa Barat (30/3).

Pewarta: Sean Muhamad
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024