Bekasi (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi, Jawa Barat, memperketat area masuk Kompleks Dosen IKIP, Jatiasih, menyusul adanya laporan dua orang anak, tenggelam, Senin siang.

"Kami menerima laporan dari pengurus RW ada dua bocah yang tenggelam di sekitar area proyek tandon air yang ada di belakang perumahan," kata Kepala Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Bekasi Dimiyati, di Bekasi, Senin.

Menurut dia, pihaknya sampai saat ini telah mengutus sejumlah anggotanya ke lokasi kejadian untuk memastikan kebenaran dari laporan itu.

"Kami belum bisa pastikan kondisi kedua korban, karena petugas masih meluncur ke lokasi," katanya.

Menurut Dimiyati, proses evakuasi terhadap korban mengalami kendala akibat medan jalan yang tergenang air sampai ketinggian 1,5 meter.

Menurut dia, perahu karet yang dimiliki pihaknya belum mampu menembus kedalaman air menuju lokasi kejadian.

"Kami memanggil bantuan lagi untuk pengadaan perahu mesin. Karena perahu yang ada sekarang harus dibantu dorongan manusia," katanya.

Dimiyati menambahkan, pihaknya juga telah memperketat area masuk Kompleks Dosen IKIP untuk mengantisipasi warga yang tidak berkempentingan mengakses area tersebut.

"Kami sterilkan area banjir dari anak-anak yang bermain air karena situasinya berbahaya," katanya.

Selain bahaya akibat ketinggian permukaan air, kata dia, saluran listrik yang ada di Kompleks Dosen IKIP juga belum dipadamkan petugas PLN.

"Ada permintaan dari pengurus RW agar listrik tidak dipadamkan karena mayoritas warga masih bertahan di rumahnya. Padahal sesuai standar operasional prosedurnya harus padam," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017