Jangan sampai kejadian itu terjadi lagi. Jadi kami berharap jangan biarkan anaknya mandi hujan di sungai
Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengimbau masyarakat tidak membiarkan anak-anak mereka bermain atau mandi hujan di sungai saat terjadi hujan, setelah sebelumnya seorang anak tewas tergerus arus sungai di daerah setempat.

"Awal musim hujan ini diharapkan bisa membawa keberkahan, namun tadi pagi seorang bocah tewas tenggelam saat bermain hujan di Sungai," kata Kepala BPBD Lombok Tengah Ridwan Maruf di Praya, Rabu.

Dengan adanya peristiwa tersebut, kata dia, diharapkan masyarakat, khususnya orang tua, meningkatkan kewaspadaan terhadap anak-anak saat mandi hujan, terlebih kepada mereka yang tinggal dekat dengan sungai.

"Jangan sampai kejadian itu terjadi lagi. Jadi kami berharap jangan biarkan anaknya mandi hujan di sungai," katanya.

Ia mengatakan bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, serta petir yang terjadi pada peralihan musim kemarau ke musim hujan ini tidak bisa diprediksi, sehingga diharapkan semua tetap waspada saat terjadi hujan lebat yang disertai angin kencang.

"Kita harus tetap waspada saat terjadi hujan," ujarnya.

Baca juga: BMKG: Waspada hujan dan angin kencang di NTT hingga 20 November

Sebelumnya seorang bocah bernama M Khairul usia 2,5 tahun meninggal dunia setelah terseret arus sungai di Lingkungan Lengkok Kudung Kelurahan Gerantung, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah.

"Korban meninggal dunia diduga akibat terseret arus sungai," kata Kapolsek Praya Tengah Iptu Agus Priyatno.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (15/11) pagi sekitar pukul 06.00 WITA saat korban bersama kakaknya bermain di sekitar jembatan di atas sungai yang berada disamping rumah.

Kondisinya air sungai sedang meluap sampai di atas jembatan akibat tingginya intensitas hujan. Pada saat bermain, korban hendak menyingkirkan sebatang kayu yang tersangkut di tengah Jembatan.

"Korban tiba-tiba langsung terseret arus sungai," katanya.

Setelah itu kakaknya memberitahukan kejadian tersebut kepada warga yang langsung melakukan pencarian di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sekitar pukul 07.40 WITA berdasarkan informasi dari warga, jenazah korban ditemukan di aliran Sungai Lingkungan Peropok, Kelurahan Semayan, Kecamatan Praya, yang berjarak sekitar 2 kilometer dari TKP.


Baca juga: Tim SAR temukan bocah tenggelam di Ciliwung dalam kondisi meninggal
Baca juga: Bocah laki-laki tewas tenggelam di pintu air KBT Jakarta Timur


 
 

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023