Kerja sama ini menjadi kesempatan yang sangat baik untuk meningkatkan fasilitas masyarakat, termasuk akses menuju kawasan Ancol supaya lebih mudah dan terjangkau."
Jakarta (ANTARA News) - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menjalin kerja sama dengan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk terkait pengerjaan fase kedua pembangunan MRT dengan rute Bundaran HI-Ancol Timur yang rencananya akan dimulai pada 2019 mendatang.

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (NKB) antara Presiden Direktur PT MRT Jakarta William Sabandar dengan Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Paul Tehusijarana dan turut disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Kerja sama ini menjadi kesempatan yang sangat baik untuk meningkatkan fasilitas masyarakat, termasuk akses menuju kawasan Ancol supaya lebih mudah dan terjangkau," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat.

Dalam kerja sama tersebut, menurut dia, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk akan memberikan alokasi lahan kepada MRT Jakarta untuk mengembangkan stasiun dan depo di kawasan tersebut dalam pengerjaan fase kedua dengan rute Bundaran HI ke Ancol Timur.

"Perluasan wilayah itu akan mendukung perubahan gaya hidup menggunakan transportasi publik dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Jakarta dan wilayah di sekitarnya," ujar William.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati menuturkan penandatanganan NKB tersebut merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

"Pak Jokowi menginstruksikan agar dilakukan percepatan untuk pembangunan MRT fase kedua. Jadi, yang rencananya baru dimulai 2019, menjadi 2018. Selain itu, yang tadinya rute hanya sampai Kampung Bandan, jadi sampai Ancol," tutur Tuty.

Dia mengungkapkan pembangunan depo MRT di Kampung Bandan tidak memungkinkan, sehingga harus diperpanjang sampai Ancol Timur. Panjang rute itu pun ikut bertambah, yakni dari 8,5 kilometer menjadi 14,6 kilometer.

"Kami terus berupaya membangun sarana transportasi masal sebagai salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah kemacetan lalu lintas di Jakarta," ungkap Tuty.

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017