Jakarta (ANTARA News) -  Bank Indonesia memproyeksikan penyaluran kredit perbankan masih berpotensi tumbuh pada triwulan berikutnya, meski pada Januari 2017 tercatat hanya tumbuh sebesar 8,3 persen.

"Perekonomian akan bergerak di triwulan dua, tiga dan empat. Itu akan terus naik, sejalan dengan kenaikan lending perbankan," kata Asisten Gubernur Kepala Departemen Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Dody Budi Waluyo dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis malam.

Dody memastikan penyaluran kredit perbankan saat ini masih sejalan dengan target pertumbuhan kredit pada 2017 dalam kisaran sebesar 10 persen-12 persen.

Ia menyakini penyaluran kredit akan mengalami kenaikan karena sektor perbankan memiliki banyak opsi pembiayaan untuk mendapatkan pendanaan, diantaranya melalui penerbitan saham maupun obligasi.

"Pembiayaan untuk investasi atau konsumsi dari perbankan di 2016 naik baik dari IPO, right issue maupun MTN. Ini menunjukkan adanya kenaikan korporasi yang masuk pasar non perbankan," kata Dody.

Sebelumnya, Bank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit Januari 2017 tercatat sebesar 8,3 persen (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 7,9 persen (yoy).

Pertumbuhan kredit itu masih terbatas karena terus berlanjutnya konsolidasi yang dilakukan korporasi serta masih terbatasnya permintaan kredit.

Sementara itu, pada Januari 2017, rasio kecukupan modal (CAR) perbankan tercatat sebesar 23 persen, rasio likuiditas (AL/DPK) berada pada level 21,8 persen dan rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 3,1 persen (gross) atau 1,4 persen (net).

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017