Surabaya (ANTARA News) - Panglima Daerah Militer V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI I Made Sukadana menerjunkan anggotanya membantu mencari korban yang tertimbun akibat bencana tanah longsor di Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu.

"Sejak mendengar informasi ada bencana, anggota langsung terjun ke lokasi membantu mengevakuasi warga," ujarnya ketika dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu.

Berdasarkan data dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur, bencana tanah longsor yang menerjang permukiman warga di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung itu dipicu akibat hujan pada Jumat malam (31/3).

Saat longsor terjadi, sebagian masyarakat sedang memanen jahe di bagian bawah lereng perbukitan.

Jenderal bintang dua tersebut mengaku telah mendapat informasi dari anggotanya di lapangan bahwa masih ada beberapa warga belum ditemukan karena tertimbun tanah.

Anggotanya dari Korem, Kodim dan Koramil setempat telah diperintahkan untuk mengevakuasi warga, sekaligus membantu pengamanan kejadian dengan mendirikan posko di sekitar lokasi.

"Prajurit di sana sudah kami kerahkan dan total membantu mereka korban bencana, termasuk setelah kejadian nantinya," ucap perwira tinggi TNI asal Bali tersebut.

Menurut dia, kesiapsiagaan anggota tidak lepas dari letak Jatim yang merupakan daerah rawan bencana sehingga selama 24 jam harus tak pernah berhenti membantu warga.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bahwa tim SAR gabungan dari Koramil, Polsek Pulung, Tagana, BPBD Ponorogo, Dinas Kesehatan dibantu relawan dan masyarakat setempat menemukan seorang korban jiwa dalam kondisi meninggal dunia.

"Diperkirakan 26 orang masih tertimbun longsor. Material longsoran memanjang dari bukit sekitar 800 meter, dan tinggi sekitar 20 meter. 23 rumah terdampak oleh longsor, ada yang tertimbun, rusak berat dan sebagian rusak," papar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Pada pukul 16.00 WIB, tim menghentikan sementara pencarian korban karena hujan dan kondisi medan yang labil dikhawatirkan menimbulkan longsor susulan.

"Kebutuhan mendesak adalah alat berat, namun akses jalan menuju lokasi jalannya sempit dan sulit. Tim Reaksi Cepat BNPB bersama BPBD Jatim membantu penanganan darurat," ujarnya.

(F014/C004)

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017