Sleman (ANTARA News) - Turnamen Lempar Pisau I tingkat nasional akan digelar di Taman Rekreasi dan Camping Ground objek wisata Kaliurang, Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 21-23 April 2017.

"Turnamen Lempar Pisau terbilang masih langka karena baru pertama akan diadakan di Yogyakarta ini," kata Tono Effendi dari komunitas atlet olahraga Lempar Pisau "Bolang" saat beraudiensi dengan Staf Ahli Bupati Sleman bidang Ekonomi dan Pembangunan Rini Murni Lestari di Sleman, Senin.

Menurut dia, olahraga lempar pisau sudah ada di Indonesia sejak enam tahun lalu. "Bolang merupakan komunitas lempar pisau yang ada di Yogyakarta dan didirikan awal 2016, dan Bolang adalah kepanjaangan dari Bocah Balang," katanya.

Ia mengatakan Turnamen Lempar Pisau di Sleman diselenggarakan untuk pertama kali dengan mengambil tema "1Jogja Knife Throwing Tournament".

"Akan hadir dalam turnamen tersebut antara lain dari Jakarta, Bandung, Bekasi, Bogor, Cilegon, Semarang, dan Yogyakarta," katanya.

Tono mengatakan kelas yang akan dipertandingkan ada 13 kategori antara lain Fill Spin Profesional dan amatir, No Spin, Half Spin dan kelas lainnya.

"Turnamen ini diikuti atlet putra maupun putri. Sedang tujuan turnamen tersebut untuk mengembangkan dan membina kegiatan lempar pisau di Yogyakarta, memperkenalkaan olahraga lempar pisau kepada masyarakat Yogyakarta dan menjadi cabang resmi olahraga Indonesia," katanya.

Rini Murti Lestari mengatakan bahwa Kabupaten Sleman menyambut baik cabang olahraga baru tersebut, meskipun masih tergolong asing di masyarakat dan belum familier.

"Terlebih olahraga tersebut boleh dikatakan menggunakan senjata tajam karena menggunakan senjata pisau, meskipun pisau tersebut sebetulnya tidak tajam namun runcing," katanya.

Ia mengatakan munculnya cabang olahraga baru tersebut diharapkan menjadi wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat dan hobynya.

"Namun yang perlu diingat olahraga tersebut jangan dimanfaatkan untuk kegiatan dan tindakan yang negatif," katanya.

Ia berharap olahraga yang masih tergolong baru tersebut dimanfaatkan untuk membentuk watak dan akhlak yang lebih mulia bagi generasi muda dan itu menjadi tanggung jawab semua baik masyarakat maupun pengampu organisasi tersebut.

"Yang jelas keahlian cabang olahraga tersebut jangan malah disalahgunakan untuk kegiatan yang negatif, tetapi murni olahraga yang bisa digeluti, syukur nanti bisa menjadi atlet andal," katanya.

Pewarta: Victorianus SP
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017